Disampaikan oleh :
dr. Suzanna Ndraha, SpPD, KGEH, FINASIM
Diringkas oleh:
Maria Amelia Goldie, S.Ked
Link Video :
Flebotomi : https://www.youtube.com/watch?v=GJoijDe3xKE
Pungsi Sendi : https://www.youtube.com/watch?v=sGJ8FdwyLLk
Pungsi Asites : https://www.youtube.com/watch?v=7kQ1vJQ025c
Pungsi Chiba : https://www.youtube.com/watch?v=0qG5assUkU0
Flebotomi
Dilakukan
pada pasien dengan hemokonsentrasi yang diindikasikan pada pasien yang
mengalami polisitemia vera atau polisitemia sekunder. Patofisiologi :
dikarenakan supply O2 menurun, maka renal sensor akan meningkatkan
eritropoietin, menyebabkan eritroid marrow hiperplasia dan terjadilah produksi
sel darah merah tinggi. Gejala : sakit kepala, lemas, pruritus (aquagenik),
pusing, diaphoresis (berkeringat), gangguan visual, berat badan menurun. Tanda
: splenomegali 70%, skin plethora 67%, hepatomegali 40%, conjungtival plethora
59 %, systolic hypertension 72%. Diagnosis (PUSG kriteria) :
Kriteria
|
Penting
|
- RBC mass elevated
|
-
True vs spurious
|
-
Saturasi O2 > 92%
|
-
R/O most 2
|
-
Splenomegali (atau)
Trombositosis
Leukositosis
High LAP
High B12
|
-
Evidance for MPD
|
|
False
positif 0,5%
|
|
-
Perokok, peminum
|
Vena
yang akan di akses adalah vena di regio manus, pastikan venanya cukup bagus dan
lurus (tidak berlekuk). Menggunakan abbocath no. 18 atau 20, oklusi bagian
proksimal dari vena yang akan diakses, melakukan sepsis asepsis, memasukkan
abbocath, lalu menyambungkan selang dan cabut torniquet, pasang ujung selang
yang satu ke botol infus kosong dan kelurkan darah 250 cc. Terapi PUSG
ditemukan pad tahun 1967.
Protokol 01 : phlebotomy vc chlorambucil
vs
Protokol 05 : phlebotomy with ASA,
dipyridamole vs
Protokol 08 : phlebotomy vs hydroxyurea
Pilihan
terapi : Phlebotomy
Keuntungan
|
Kerugian
|
-
Cepat, mudah
|
-
Risiko trombosis
|
-
Mengurangi perjalanan ke klinik
|
-
Gejala defisiensi besi
|
-
Rendah risiko cancer
|
-
Mungkin lebih cepat untuk “spent phase”
|
-
Tidak perlu obat
|
-
Akses vaskular
|
-
Dipatuhi
|
-
Efek kardiovaskular
|
|
-
Tidak ada efek pada platelet
|
Pilihan
terapi :
- Usia >70 tahun: hydroxyurea, 32p
- Usia 50-70 tahun: hydroxyurea, phlebotomy
- Usia < 50 tahun: phlebotomy, hydroxyurea
Pada
video tersebut, terdapat pasien berusia 50 tahun dengan keluhan nyeri pada
lutut kanan. Hasil inspeksi terdapat pembengkakan di lutut kana, pada palpasi
Balotemen positif. Dilakukan pungsi untuk mengeluarkan cairan sendinya. Saat
inspeksi, membandingkan lutut kanan dan kiri, lutut kan terjadi pembengkakan,
pada palpasi Balotemen positif dan teraba lunak. Prosedur pungsi sendi :
tindakan asepsis dan antisepsis, aspirasi genu dilakukan pada sendi genu yang
mengalami efusi dan didapatkan cairan ± 5 cc lalu ± 8 cc, lalu aspirat dikirim
ke laboratorium.
Pungsi Asites
Dalam
video tersebut, mahasiswa melakukan pungsi asites pada pasien dengan asites
masif. Indikasi dilakukan pungsi asites sebagai diagnostik untuk mencari
penyebab dari asites tersebut, sebagai terapeutik pada asites masif. Prosedur
pungsi asites:
1. Menentukan lokasi pungsi dengan USG.
2. Marka lokasi pungsi.
3. Melakukan asepsis dan antisepsis.
4. Penyuntikan anestesi lokal : lidokain
2 ampul.
5. Pungsi percobaan : didapatkan cairan
asites.
6. Cairan asites diambil untuk
pemeriksaan laboratorium.
7. Dipasang jarum abbocath no. 14.
8. Dihubungkan dengan blood set untuk
mengalirkan cairan.
9. Cairan asites dialirkan ke botol.
Pungsi Chiba
Indikasi
dilakukan pungsi CHIBA yaitu sebagai diagnostik asites dengan lokasi sulit.
Prosedur pungsi CHIBA :
1. Anestesi lokal dengan lidokain.
2. Insersi jarum CHIBA dengan guiding
USG.
3. 10 cc cairan asites diambil untuk
pemeriksaan laboratorium.