Bimbingan EKG IPD-15
disampaikan oleh: dr Suzanna Ndraha SpPD KGEH FINASIM
diringkas oleh: Arwi Wijaya |
EKG (Elektrokardiogram)
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam sistematika pembacaan EKG :
1. Irama
2. Rate
3. Axis
4. Gelombang P
5. Interval PR
6. Kompleks QRS
7. Segmen ST
8. Gelombang T
1. Irama Sinus dan
Frekuensi
Hal yang pertama kali
harus dilihat dalam membaca ekg adalah irama jantung, apakah irama sinus atau
tidak. Irama jantung dikatakan sinus apabila
-
Gelombang P positif
di lead II negative di aVR, selalu diikuti gelombang QRS
-
Frekuensi
jantung 60-100 kali/menit ( <60 bradikardi; >100 takikardi)
-
PR Interval :
0.12-0.20s dan konstan dari beat to beat
-
Durasi QRS <
0.10s
2. Normal Axis QRS
Dapat dilakukan dengan
menghitung jumlah resultan defleksi positif dan negative QRS rata-rata dari
lead I (sumbu x) dan lead aVF (sumbu Y). Gambar dibawah menunjukan axis
jantung.
3. Gelombang P
-
tinggi < 2,5s
dan lebarnya <0.12s
-
paling jelas
terlihat pada lead I dan II
-
bentuknya bulat
dan tidak tajam
-
jika bentuknya
tinggi lancip disebut P Pulmonale didapat pada hipertropy atrial kanan
-
jika gelombang melebar
dari ukuran normal dikatakan sebagai P Mitral didapat pada pembesaran atrial
kiri
4. PR Interval
PR interval adalah
jarak dari awal gelombang P sampai awal komplek QRS. Normalnya 0,12 – 0,20
detik (3 – 5 kotak kecil). Jika memanjang, berarti ada blokade impuls. Misalkan
pada pasien aritmia blok AV dan jika memendek didapat pada sindrom WPW
5. Komples QRS
-
lebarnya
0.06-0.12s
-
jika didapat
gelombang QRS yang melebar kemungkinan dapat terjadi right or left bundle
branch block, ventricular rhythm, hyperkalemia, dll
-
Perhatikan
apakah ada Q patologis
-
Ada/tidaknya
hipertrofi ventrikel kiri atau kanan
Right bundle branch block
-
Adanya gelombang R' sekunder pada lead
prekordial kanan ( V1-2 ) atau kita kenal sebagai gelombang rSR' atau "M" Shaped QRS complex
-
Adanya gelombang S yang lebar dan
dalam pada lead lateral ( V5-6, I, aVL )
-
Apabila durasi gelombang QRS > 120 ms atau 3 kotak kecil
dikatakan Complete RBBB, sebaliknya
dikatakan Incomplete RBBB
-
Abnormalitas sekunder ST/T ( ST depresi atau T inversi ) pada
lead prekordial sebelah kanan
Left bundle branch block
-
Gelombang R yang tinggi dan lebar pada lead lateral (V5, V6, I,
aVL) yang biasa disertai notching atau membentuk huruf M
o Gelombang S yang lebar dan
dalam di lead V1-V3
o Apabila durasi
gelombang QRS > 120 ms atau 3 kotak kecil dikatakan Complete LBBB, sebaliknya dikatakan Incomplete LBBB
o Abnormalitas ST/T,
bisa terdapat ST elevasi di lead prekordial kiri dan T inversi serta ST depresi
di lead lateral
o Tidak terdapat
gelombang Q pada lead lateral
Right Ventrikuler
Hipertrofi
-
Gelombang R yang Dominan pada V1 dan V2 ( > 7 mm / Rasio
gelombang R/S > 1 )
-
Gelombang S yang dalam pada V5 dan V6
-
Pelebaran kompleks QRS ( umumnya < 0.12 s kecuali ada
gangguan konduksi )
-
Depresi Segmen ST dan Inversi gelombang T atau biasa dikenal
dengan Strain Pattern pada Lead V1, V2 dan II, III, aVF
-
Right Axis Deviation
-
Kadang ditemukan Right Atrial Enlargement dan Right Bundle
Branch Block yang inkomplit
Left Ventrikel
Hipertrofi
o Gelombang S V1/V2 + Gelombang R
V5/V6 > 35 mV
o Gelombang R aVL > 11mV
o Bila memenuhi salah satu kriteria diatas maka
dapat disimpulkan bahwa pada ekg tersebut terdapat LVH
o Perhatikan Gelombang R
di V5 dan V6 serta S di V1 dan V2.
o Bila dijumlahkan
Gelombang S di V2 dan R di V5 maka hasilnya didapatkan sebesar 35 kotak kecil
atau setara dengan 35 mV.
o Terdapat juga ST
depresi dan Inversi T di Lead V5,V6,I dan aVL yang dinamakan Strain Pattern
pada LVH
6. Segmen ST
-
ST Segmen merupakan Segmen
waktu di antara gelombang QRS dan gelombang T
-
ST Segmen mempresentasikan
waktu diantara depolarisasi ventrikel dan repolarisasi ventrikel
-
Segmen
ST normalnya Flat, isoelektrik diantara akhir gelombang S ( J Point ) dan awal
gelombang T
-
Penyebab kelainan ST
Segmen Utama ( Elevasi atau Depresi ) adalah Iskemia dan Infark Miokardium
-
Kelainan
Segmen ST :
o ST Elevasi : Merupakan Peningkatan Segmen ST di atas Garis
Isoelektrik Baseline yang diukur dari J Point ( Awal dari Akhir kompleks QRS )
o ST Depresi : Merupakan Penurunan Segmen ST di bawah Garis Isoelektrik
Baseline yang diukur dari J Point ( Awal dari Akhir kompleks QRS )
Atrial Fibrilasi
-
Karakteristik EKG untuk Atrial Fibrilasi sebagai berikut :
o
Irregularly Iregular Rhytm atau irama yang irreguler dan sama
sekali tidak mempunyai pola
o
Tidak terdapat gelombang P yang jelas atau yang
terlihat merupakan gelombang fibrilasi
o Gelombang fibrilasi
terkadang kasar, terkadang halus dan terkadang juga terlihat mirip seperti
gelombang P, hanya saja gelombangnya tidak teratur dan tidak konstan terhadap
semua gelombang QRS
7. Gelombang T
o Positif di semua lead
kecuali aVR dan V1
o Amplitudo umumnya
tidak melebihi 2/3 gelombang R atau < 5 mm di limb lead dan < 15 mm di
prekordial lead
·
Kelainan Gelombang T :
-
Gelombang T-Tall atau Peaked T Waves :
o Hyperacute T waves (
Stadium awal STEMI )
T-Tall pada Hiperkalemia
T-Tall pada Hiperakut gelombang
T dengan STEMI
·
Gelombang T Inversi :
o Normal pada Anak-anak
o Abnormalitas Sekunder
dari Bundle branch block dan hipertrofi ventrikel
o Iskemia dan Infark
Miokardium
o Myoperikarditis
o Penggunaan Digoxin
o Penyakit Sistem Saraf
Pusat ( perdarahan subarachnoid )
Inversi gelombang T pada Infark
Miokard
No comments:
Post a Comment