4. Palpasi limpa
Thursday, July 30, 2020
LATIHAN PEMERIKSAAN FISIK DALAM KEPANITERAAN
4. Palpasi limpa
Wednesday, July 29, 2020
OSLER (Objective Structured Long Examination Record)
Tuesday, July 28, 2020
Pemasangan NGT dan Tindakan USG
Disampaikan Oleh:
dr. Suzanna Ndraha, SpPD, KGEH, FINASIM
Diringkas Oleh:
Monica Chandra S.Ked
NGT (Naso Gastric Tube)
VIDEO Tutorial NGT https://youtu.be/uC2CjLbMK3Q
Berikut adalah indikasi pemasangan NGT:
1. Untuk dekompresi lambung
2. Untuk memasukan makanan dan obat-obatan
3. Untuk diagnostic, apakah masih ada perdarahan pada lambung
Alat dan bahan yang harus siapkan adalah:
1. Selang NGT no.16 atau 18. periksakan tanggal kadarluasanya
2. Pen light
3. Gunting
4. Spuit 50cc
5. Basis emesis
6. Stetoskop
7. Plester
8. Alcohol
9. Kertas tissue
10. Gelas air dan sedotan
11. Lumbricant gel
12. Sarung tangan
Langkah-langkah pemasangan NGT:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Cuci tangan
3. Pakai sarung tangan sesuai dengan ukuran tangan kita
4. Posisikan pasien pada posisi semi fowler
5. Lapisi pakaian pasien dengan handuk
6. Letakkan basis emesis di pangkuan pasien
7. Cek lubang hidung pasien mana yang lebih besar dan pastikan tidak ada masalah pada lubang hidung pasien
8. Ukur panjang insersi tube (ujung distal 6 cm dibawah prosesus xyhpiodeus)
9. Ukur selang melalui cuping telinga
10. Tandai ujung proksimal di lobang hidung
11. Tandai dengan plester
12. Olesi selang dengan gel lumbrikan
13. Masukan selang NGT
14. Minta pasien bernafas dari mulut
15. Saat selang masuk minta pasien menelan, jika sulit menelan suruh pasien minum air dengan sedotan
16. Masukan NGT sampai batas plester yang ditandai
17. Lihat apakah ada cairan yang keluar
18. Jika tidak ada cairan yang keluar, maka tes dengan spuit 50cc untuk memastikan NGT masuk dengan benar
19. Fiksasi NGT
VIDEO Tutorial USG(1) https://youtu.be/AZZ-rZy7IzE
Pembahasan:
Kasus 1 : USG pada ikterus bertujuan untuk menyingkirkan kolestasis ekstrahepatik, Hasil USG: Abses hati multiple
Kasus 2 : USG pada sakit pinggang bertujuan menemukan hidronefrosis/nefrolitiasis
Kasus 3: USG pada asites bertujuan untuk mencari kausa asites, pada kasus didapatkan sirosis hati dengan asites, sehingga tatalaksananya dilanjutkan dengan punksi cairan asites. Paling sering juga ditemukan dalam praktek klinis yakni etiologi asites nya adalah penyakit ginekologi dan TB peritoneum.
Kasus 4: USG pada demam lama dengan suspek mengarah pada kelainan hati adalah bertujuan untuk mencari abses intraabdomen/pembesaran KGB para aorta/abses hati/hepatoma. Pada kasus didapatkan hasil abses hati multiplel
Kasus 5: USG pada masa abdomen bertujuan untuk mengidentifikasi tumor. Pada kasus didapatkan hasil sirosis hati dengan hepatoma.
VIDEO Tutorial USG (2) https://youtu.be/Y0abd8Snoiw
Pembahasan:
Kasus 1: Laki-laki usia 65 tahun datang dengan pengantar melena, dan akan dilakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui ada sirosis heptis atau tidak. Pada pemeriksaan USG yang dilakukan di dapatkan permukaan yang tidak rata, irregular, dan vena porta serta vena hepatis dalam keadaan normal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa melena pada pasien ini bukan karena sirosis hati.
Kasus 2:Laki-laki usia 41 tahun datang ke ruang USG dengan keluhan hematemesis melena, dari pemeriksaan USG didapatkan hasil permukaan hati tidak rata, struktur hati kasar, serta vena porta yang melebar. Berdasarkan hasil USG dapat di simpulkan bahwa hematemesis melena pada pasien adalah karena sirosis hepatis.
Kasus 3:Wanita 45 tahun datang untuk melakukan USG dengan keluhan vomitus dan ada riwayat ca cervix. Pada USG didapatkan hidronefrosis dekstra dan sinistra. Pada ginjal kiri dan kanan kemungkinan terjadi hidronefrosis karena adanya ca cervix yang menekan ureter.
Kasus 4:Laki-laki usia 42 tahun datang dengan pengantar CKD. Pada hasil USG ginjal, didapatkan kistik dengan berbagai ukuran di parenkim ginjal. Kesimpulannya CKD pada pasien dikarenakan polikistik ginjal.
Kasus 5:Pasien usia 20 tahun datang dengan keluhan dyspepsia dan DBD. Pada USG didapatkan dan asites. Kesimpulannya yaitu DBD dengan kage.
Kasus 6:Pasien usia 52 tahun datang ke RSUD Koja dengan keluhan nyeri perut kanan atas tanpa disertai demam. Pada USG didapatkan massa atau sol yang berdiameter 5cm yang diduga merupakan abses hati.
Kasus 7: Laki-laki usia 28 tahun dengan gizi kurang mengalami sakit perut selama 3 bulan terakhir, dan dalam 1 bulan terakhir perutnya membuncit. Pada pemeriksaan USG didapatkan adanya asites dengan septa-septa. Diduga pasien terkena TB peritoneum dan akan dilakukan pungsi.
Kasus 8:Perempuan usia 54 tahun datang dengan keluhan dyspepsia. Dari USG didapatkan kolelitiasis multiple. Dapat terlihat adanya gambaran batu kecil-kecil multiple di gallbladder.
Akhir kata saya sebagai penulis berterima-kasih kepada dr. Suzanna Ndraha, SpPD, KGEH, FINASIM yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat menulis dalam blog yang sangat mendidik ini, saya harap kepada pembaca dapat memberikan saran dan komentar dan terakhir mohon maaf jika dalam penyusunan masih terdapat kesalahan.