Bimbingan
Hipertensi
Klasifikasi Hipertensi yang terbaru yang digunakan
saat ini adalah klasifikasi Hipertensi menurut JNC VIII yang dikeluarkan pada
tahun 2013. Perbedaan dari klasifikasi menurut JNC VII dan JNC VIII adalah pada
target sasaran tekanan darah. Pada JNC
VII target tekanan darah nya adalah 140/90 pada semua usia, sedangkan pada JNC
VIII target tekanan darah pada usia < 60 tahun adalah 140/90, dan target
tekanan darah pada usia >60 tahun adalah 150/90.
Klasifikasi Hipertensi :
-
Hipertensi Border Line
-
Hipertensi Stage I
-
Hipertensi Stage II
-
Isolated Systolic Hypertension ( tekanan sistolik
>140 dengan tekanan diastolic normal <90):
a. Primer à pada lansia
b. Sekunder à pada penyakit tertentu
Berdasarkan etiologinya, Hipertensi dibagi menjadi
2, yaitu:
-
Hipertensi primer à
merupakan penyakit degenerative, idiopatik (berhubungan dengan usia), terdapat
pada 90% kasus, laki-laki lebih banyak dari perempuan
-
Hipertensi sekunder à ada
penyebabnya, usia muda, laki-laki lebih banyak dari perempuan
Diagnosa hipertensi primer atau sekunder dapat
ditegakkan apabila pasien sudah 2x kunjungan ke dokter dengan tensi >
140/90.
Pada hipertensi sekunder harus dicari tahu dan
diobati terlebih dahulu penyakit yang menjadi penyebab hipertensi tersebut.
Penyakit yang biasa menjadi penyebab pada hipertensi sekunder adalah
Glomerulonefritis, Hipertiroid, Cushing syndrome, Conn disease, stenosis arteri
renalis. Pada penyakit hipertensi ini ada beberapa organ yang juga menjadi
organ target komplikasi hipertensi, diantaranya adalah:
-
Ginjal à CKD à lemas, sesak, oedem pada tungkai atau wajah
-
Jantung à HHD à CHF à dispneu
d’effort, JVP meningkat, ortopneu, oedem tungkai
-
Mata à
Retinopati Hipertensi à gangguan
penglihatan
-
Otak à Stroke Hemoragik
(sakit kepala hebat, penurunan kesadaran) dan Stroke Non hemoragik (lumpuh
sebelah, bicara pelo)
Biasanya pasien mengeluhkan sakit kepala dan
menganggap sakit kepala nya merupakan salah satu manifestasi klinis dari
Hipertensi. Pada dasarnya sakit kepala yang dirasakan pasien bukan merupakan
sebuah gejala yang dirasa saat hipertensi melainkan sakit kepala yang dirasa
merupakan Tension Type Headache.
Krisis Hipertensi
-
Hipertensi Emergensi (HE) à sudah mengenai target organ
-
Hipertensi Urgensi (HU) à belum mengenai target organ
Pada Hipertensi Emergensi target tatalaksananya
adalah penurunan nilai MAP 20-25% dalam 1 jam, sedangkan pada Hipertensi
Urgensi penurunan nilai MAP dalam 24 jam.
First Line : ACE inhibitor, ARB, CCB, Diuretik
Stage I à 1 obat
Stage II à 2 obat
Nb: ACE inhibitor dan ARB tidak boleh diberikan
bersamaan karena mempunyai kegunaan yang sama.
Contoh Kasus:
Seorang
laki-laki datang ke poliklinik penyakit dalam hanya untuk konsultasi. Tidak ada
riwayat Hipertensi sebelumnya ataupun riwayat penyakit lain. Saat dilakukan
pemeriksaan fisik didapatkan tensi saat itu 160/100. WD? Tatalaksana?
- WD : Hipertensi Reaktif ( Tekanan darah temporer
saat itu saja) tidak diberikan terapi. Namun bila dalam kunjungan berikutnya TD tetap tinggi maka Diagnosis Pasti: Hipertensi stadium 2
No comments:
Post a Comment