Disampaikan oleh: dr. Suzanna Ndraha, Sp.PD, KGEH, FINASIM
Diringkas oleh: Hazwani binti Mohamad
Faktor Inklusi vs Faktor Eksklusi
- Inklusi adalah subjek yang dianggap layak yang diperlukan dalam suatu penelitian. Contohnya pada penelitian untuk mengetahui hasil USG pada pasien dyspepsia. Berarti semua subjek yang menjalani USG dengan pengantar dyspepsia akan diinklusikan pada penelitian ini.
- Eksklusi adalah subjek dari inklusi yang tidak memenuhi kriteria yang diharapkan dalam suatu penelitian. Contohnya pada penelitian yang sama seperti di atas, yang menjadi faktor subjek tidak memenuhi kriteria adalah pabila gejala klinis yang harus dicantumkan tidak dapat diketahui berarti, subjek dengan kriteria yang tidak lengkap akan dieksklusikan dari penelitian ini.
Tipe-tipe Analisa Statistik
- Bivariat (atau multivariat)
- Memiliki dua atau lebih variabel yang diuji atau dianalisa. Contohnya analisa yang dilakukan untuk mencari hubungan antara subjek dengan hasilnya. Biasanya digunakan pada penelitian analitik.
- Hasil dari uji statistik yang berbentuk bivariate/multivariat ini bentuknya sesuai uji statistik yang digunakan. Misalkan untuk membuktikan 'HUBUNGAN' dengan uji korelasi regresi akan didapatkan hasil “r”
- Memiliki satu variabel yang diuji. Contohnya pada penelitian yang ingin menyampaikan bilangan data terhadap sesuatu subjek. Biasanya digunakan pada penelitian observasional.
- Hasil biasanya disampaikan dalam bentuk tabulasi atau histogram
Tipe-tipe Data:
- Kategorik
- Pada data yang kategorik contohnya jenis kelamin, pekerjaan, gejala-gejala dll, biasanya akan dipamerkan dalam bentuk persentasi (%)
- Pada data yang numerik contohnya usia, berat badan, tinggi, angka hasil laboratorik dll, biasanya dipamerkan dalam bentuk deviasi standar (SD)
Penting: SETIAP PERTANYAAN PENELITIAN HARUS DIJAWAB PADA KESIMPULAN
Abstrak
- Tidak boleh melebihi 250 kata.
- Harus singkat dan padat.
- Harus dicantumkan hasil penelitian.
Hasil
- Urutan hasil yang didapat harus diurut (jenis kelamin – usia – variabel lain)
- Untuk menginstruksi melihat sediaan data, tidah perlu bertele-tele. Contohnya, manfaatkan pemakaian “(lihat tabel _)” daripada menggunakan “seperti yang ditunjukkan pada tabel _”.
Laporan penelitian akan berakhir di perpustakaan dan tidak ada yang bisa menggunakannya sebagai referensi dari sebuah karya ilmiah. Laporan penelitian harus diubah menjadi bentuk original article yang kemudian dimuat dalam jurnal ilmiah, agar dapat dibaca oleh ilmuwan lain dan dapat dijadikan referansi bagi karya ilmiah mereka.
ReplyDelete