Disampaikan oleh:
dr. Suzanna Ndraha, Sp.PD KGEH FINASIM
Diringkas oleh:
Elisabeth Letwar
NGT (Naso Gastric Tube)
Berikut adalah indikasi pemasangan NGT:
-
Untuk
dekompresi lambung
-
Untuk
memasukan makanan dan obat-obatan
-
Untuk
diagnostic, apakah masih ada perdarahan pada lambung
Alat dan bahan yang harus siapkan adalah:
1.
Selang
NGT no.16 atau 18. periksakan tanggal kadarluasanya
2.
Pen
light
3.
Gunting
4.
Spuit
50cc
5.
Basis
emesis
6.
Stetoskop
7.
Plester
8.
Alcohol
9.
Kertas
tissue
10.
Gelas
air dan sedotan
11.
Lumbricant
gel
12.
Sarung
tangan
Sebelum melakukan pemasangan NGT,
kita harus memberi penjelasan terlebih
dahulu pada pasien dan keluarga pasien tentang tujuan dan manfaat dari
pemasangan NGT tersebut, jika telah mendapat persetujuan dari pasien maupun
keluarga pasien dengan tanda tangan pada surat pernyataan, maka tindakan baru
boleh dilakukan.
- Langkah-langkah pemasangan NGT:
- - Siapkan alat dan bahan
- - Cuci tangan
- - Pakai sarung tangan sesuai dengan ukuran tangan kita
- - Posisikan pasien pada posisi semi fowler
- - Lapisi pakaian pasien dengan handuk
- - Letakkan basis emesis di pangkuan pasien
- - Cek lubang hidung pasien mana yang lebih besar dan pastikan tidak ada masalah pada lubang hidung pasien
- - Ukur panjang insersi tube (ujung distal 6 cm dibawah prosesus xyhpiodeus)
- - Ukur selang melalui cuping telinga
- - Tandai ujung proksimal di lobang hidung
- - Tandai dengan plester
- - Olesi selang dengan gel lumbrikan
- - Masukan selang NGT
- - Minta pasien bernafas dari mulut
- - Saat selang masuk minta pasien menelan, jika sulit menelan suruh pasien minum air dengan sedotan
- - Masukan NGT sampai batas plester yang ditandai
- - Lihat apakah ada cairan yang keluar
- - Jika tidak ada cairan yang keluar, maka tes dengan spuit 50cc untuk memastikan NGT masuk dengan benar
- - Fiksasi NGT
Bimbingan USG
Laki-laki
usia 65 tahun datang dengan pengantar melena, dan akan dilakukan pemeriksaan USG untuk
mengetahui ada sirosis heptis atau tidak. Pada
pemeriksaan USG yang dilakukan di dapatkan permukaan yang tidak rata, irregular,
dan vena porta serta vena hepatis dalam keadaan normal. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa melena pada pasien ini bukan karena sirosis hati.
Laki-laki
usia 41 tahun datang ke ruang USG dengan keluhan hematemesis melena, dari
pemeriksaan USG didapatkan hasil permukaan hati tidak rata, struktur hati
kasar, serta vena porta yang melebar. Berdasarkan hasil USG dapat di simpulkan
bahwa hematemesis melena pada pasien adalah karena sirosis hepatis.
Wanita
45 tahun datang untuk melakukan USG dengan keluhan vomitus dan ada riwayat ca
cervix. Pada USG didapatkan hidronefrosis dekstra dan sinistra. Pada ginjal
kiri dan kanan kemungkinan terjadi hidronefrosis karena adanya ca cervix yang
menekan ureter.
Laki-laki
usia 42 tahun datang dengan pengantar CKD. Pada hasil USG ginjal, didapatkan
kistik dengan berbagai ukuran di parenkim ginjal. Kesimpulannya CKD pada pasien
dikarenakan polikistik ginjal.
Pasien usia
20 tahun datang dengan keluhan dyspepsia dan DBD. Pada USG didapatkan GB wall
thickening, asites. Kesimpulannya yaitu DBD dengan plasma leaked
Pasien usia
52 tahun datang ke RSUD Koja dengan keluhan nyeri perut kanan atas tanpa
disertai demam. Pada USG didapatkan massa atau sol yang berdiameter 5cm yang
diduga merupakan abses hati.
Laki-laki
usia 28 tahun dengan gizi kurang mengalami sakit perut selama 3 bulan terakhir,
dan dalam 1 bulan terakhir perutnya membuncit. Pada pemeriksaan USG didapatkan adanya
asites dengan septa-septa. Diduga pasien terkena TB peritoneum dan akan
dilakukan pungsi.
Perempuan
usia 54 tahun datang dengan keluhan dyspepsia. Dari USG didapatkan kolelitiasis
multiple. Dapat terlihat adanya gambaran batu kecil-kecil multiple di gall
blader.
No comments:
Post a Comment