Gastroenterologi
Gastroenterologi terdiri
dari disfagia, GERD, dyspepsia, hingga saluran cerna bagian bawah. Akalasia
anamnesisnya, kalau masih ringan, masih bisa makan makanan padat. GERD ciri khasnya
rasa terbakar di dada, dan regurgitasi. Terapi pilihan pada GERD yaitu PPI
dosis ganda. Dyspepsia fungsional tanpa tanda alarm. Dyspepsia organic, ulkus
gastric disertai tanda alarm. Tanda alarm yaitu ada mual dan muntah, terapi empiris
gagal, hematemesis melena, penurunan berat badan, anemia, dan disfagia. Ulkus
peptikum, helicobacter pylori, konsumsi OAINS dan 8 minggu PPI.
Acute
pankreatitis terdapat Cullen dan grey turner sign. Untuk mendiagnosis acute pankreatitis diperiksa
amilase lipase, abdominal ultrasound, abdominal CT scanning, dan pengobatan,
NGT, nutrisi parenteral, fasting, analgetic, dan antibiotic.
kolitis
infeksi terdiri dari kolitis amuba, disnetri basiler, dan kolitis tb. Kolitis non
infeksi terdiri dari penyakit inflamasi kolon, kolitis ulserativa, penyakit
crohn, dan indeterminate colitis.
Diare
akut infeksi dibagi menjadi enterovasif dan enterotosik. Enterotoksik yang terpenting
adalah rehidrasi. Diagnosisnya yaitu dengan kolonoskopi normal.
Sindrom kolon
iritabel, penyakit fungsional di saluran cerna bawah di diagnosis dengan
kolonoskopi normal.
Presentasi Kasus
Untuk presentasi
kasus harus berdasarkan status tradisional dan POMR. Keluhan utama menjadi
diagnosis utama. Untuk diagnosis banding tidak di terapi. Dan terapi harus
sesuai dengan diagnosis kerja. Perbedaan pembuatan status tradisional dan POMR yaitu pada pemeriksaan penunjang pada data dasar hanya yang
sudah ada saat anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jika membaca dengan baik buku ajar maka presentasi kasus bisa
dilakukan dengan baik. Struktur status tradisional dan status POMR jangan dicampur aduk. tatalaksana
dyspepsia dan kapan harus dilakukan endoskopi (EGD) pada dyspepsia. Terapi empiris
bila tidak ada tanda alarm. Terapi empiris selama 2 minggu. Dyspepsia dengan
tanda alarm langsung diinvestigasi.
kita harus tetap menguasai kedua model pembuatan status ini, karena beberapa rumah sakit masih ada yang memakai kedua status tersebut. secara history status paling lama yaitu tradisional, modifikasi, POMR.
diringkas oleh :
Stefi Tauran
No comments:
Post a Comment