Disampaikan Oleh:
dr. Suzanna Ndraha, Sp.PD KGEH FINASIM
Disampaikan Oleh:
Giovanni Abraham Mustopo
IPD 26 RSUD KOJA
Video
Insulin O NA NA
video dapat di tonton di :
Yang baru saya mengerti
setelah menonton video pendidikan ini adalah :
1.
Lini pertama pada
pengobatan DM tipe 2 adalah metformin.
2.
Lini kedua pada
pengobatan DM tipe 2 adalah sulfonylurea.
3.
Bila terapi lini
pertama dan kedua gagal maka dapat digunakan insulin basal bolus.
4.
Cara kerja dari
metformin ada 2 :
a.
Menurunkan
gluconeogenesis
b.
Meningkatkan
sensitivitas perifer
5.
Sedangkan untuk
sulfonilurea bekerja pada organ pancreas untuk meningkatkan jumlah produksi
insulin. Sehingga gabungan kedua obat tersebut sangat baik untuk terapi dari DM
tipe 2. Namun tidak untuk DM tipe 1.
6.
Dosisnya adalah
dengan dosis rendah dan dinaikan secara perlahan sampai didapatkan dosis yang
paling rendah dan kadar gula darahnya terkontrol.
7.
Insulin basal yang
gunakan adalah insulin long acting, dengan penggunaan sehari sekali untuk mengendalikan
kadar gula puasa.
8.
Sedangkan insulin
bolus digunakan untuk gula prandial (setelah makan) dengan dosis 3 kali sehari sebelum
makan.
Video
CAD SKA “NEW RULES”
video dapat di tonton di :
Yang baru saya mengerti
setelah menonton video pendidikan ini adalah :
1. Untuk penyakit jantung coroner terdapat banyak faktor
resiko baik yang dapat diubah ataupun tidak dapat diubah
dengan gaya hidup.
2. Faktor yang dapat di kontrol :
-
Tekanan darah
tidak boleh tinggi
-
Kolestrol tidak
boleh tinggi
-
Diabetes mellitus
-
Merokok
-
Overweight
-
Kurangnya
aktivitas fisik
-
Stress dan emosi
yang tidak terkontrol
3. Serangan jantung sangat berbahaya untuk seseorang
karena selain dapat menyebabkan kematian tapi juga kerusakan yang terjadi
bersifat permanen / irreversible.
4. Jadi ciri khas bila seseorang terkena serangan jantung
adalah:
a.
Rasa tidak nyaman
b.
Rasa seperti
tertimpah/ tertekan pada bagian dada
c.
Berat atau nyeri
pada bagian dada
5. Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk
mendiagnosisnya adalah
a.
EKG (elektrokardiogram)
mengetahui aliran listrik dijantung
b.
Enzyme jantung
yang mengindikasi kerusakan otot-otot jantung.
c.
ECG
(echocardiografi) mengetahui bagaimana
jantung memompa darah ( mirip USG)
d.
Kateter jantung
untuk mendapatkan gambaran dari arteri-arteri yang terblok.
6. Obat-obatan yang digunakan adalah nitrogliserin, beta
bloker, morphine dan aspirin
7. Lini pertama terapi pada STEMI adalah PCI
(percutaneous intervention) à
bila tidak bisa dilakukan bypass jantung.
8. Penyebab dari sindrom coroner akut adalah pecahnya
plak atheroma di pembuluh darah coroner à agregasi trombosit dan terjadi koagulasi.
9. Klasifikasi dari sindrom coroner akut adalah Infark
miokard dengan elevasi ST, Infark miokard tanpa elevasi ST, angina pectoris
yang tidak stabil.
10 .
Cara mendiagnosis SKA :
Cara mendiagnosis SKA :
a.
Nyeri dada seperti tertekan lebih dari 20 menit (angina tipikal)
Nyeri dada seperti tertekan lebih dari 20 menit (angina tipikal)
b.
Gambaran EKG ST
elevasi
c.
Peningkatan dari
enzyme jantung
11 Tatalaksana untuk SKA
adalah MONA ( Morfin , Oksigen , Nitrat , Asipirin)
Video HIPERTENSI
video dapat di tonton di :
Yang baru saya mengerti
setelah menonton video pendidikan ini adalah :
1. Umumnya pasien-pasien dengan hipertensi yang ditemui
di masyarakat merupakan hipertensi primer (90%) dimana penyebabnya tidak
diketahui dari organ mana.
2. Berbeda dengan hipertensi primer, hipertensi sekunder
penyebabnya dapat diketahui karena penyakit-penyakit terutama pada organ
ginjal, karena ginjal berhubungan erat dengan enzym-enzym pengatur tekanan
darah. penyakit thryroid yang toxic dan penyakit peradangan seperti crohn
disease juga.
3.
DM dan
dyslipidemia bukan penyebab hipertensi sekunder
4.
Hipertensi
emergency VS Hipertensi urgency
|
|
Sudah ada
target organ
|
Belum ada
target organ
|
Turunkan tensi
dalam menit sampai jam
|
Turunkan tensi
dalam 24 jam
|
5. Untuk therapy farmakologi, yang membedakan dari JNC 7
dan JNC 8 adalah sudah tidak digunakan nya lagi Beta blocker di JNC 8.
6. Penggunaan obat-obatan pada hipertensi digunakan
dengan dosis rendah perlahan dinaikan sampai target tekanan darah yang dituju
tercapai baru dipertahankan dosisnya
7. Sedangkan untuk kasus emergency yang dapat digunakan
antara lain:
-
Nivedipine
intravena / sublingual
-
Clonidine
intravena
(semua pasien dengan kasus urgency dan emergency
pasien harus dirawat)
Video The
Skills lab Infus (Whistle)
videonya dapat di tonton di :
Yang baru saya mengerti
setelah menonton video pendidikan ini adalah :
1.
Untuk syok cairan
infus yang sebaiknya digunakan adalah NaCl dan koloid.
2.
Untuk drip obat
infus yang digunakan adalah Dextrose 5 % ataupun NaCl.
3.
Sedangkan
transfusi yang digunakan adalah normal saline.
4.
Bila seseorang
dengan asidosis metabolic cairan yang digunakan adalah biknat dalam Dextrose
5%.
5.
Kebutuhan cairan
dalam sehari adalah 30-50mg/Kgbb, kebutuhan kalori dalam sehari adalah 25-30
kalori/KgBB.
6.
Natrium dalam
sehari yang dibutuhkan adalah 2mEq/KgBB. kalium dalam sehari 1meq/KgBB. Protein
sehari 0,8Mg/KgBB.
7.
Bila pasien dengan
puasa 3 hari sebaiknya dipasang vena sentral.
No comments:
Post a Comment