Tulisan ini disajikan sebagai bahan penuntun bagi mahasiswa pemula yang sedang mencoba membuat artikel penelitian deskriptif sederhana
Anemia Pada
Penyakit Kronik
1Suzanna Ndraha 2Rizal
Rinaldy, 2Hans Hernando, 2Mardi Santoso
1Departemen Penyakit Dalam RSUD
Koja, Jakarta, Indonesia
2Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Krida Wacana, Jakarta, Indonesia
Abstrak
Latar belakang. Anemia merupakan salah satu
penyulit dalam pengobatan penyakit kronik. Dalam terapinya harus diketahui
penyebab dari anemia agar dapat diatasi dengan tepat. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui gambaran penyakit kronik pada pasien rawat inap,
proporsi dan profil dari anemia pada penyakit kronik.
Metoda. Semua pasien yang dirawat di
ruang perawatan lantai VI dan IW di RSUD Koja sejak 9 November – 27 Desember 2010, didata. Kriteria inklusi adalah pasien dengan penyakit kronik apapun juga.
Kriteria eksklusi
adalah pasien tidak mampu berbahasa Indonesia, pasien tidak sadar, dan pasien
yang menolak diambil darahnya. Dicatat umur, jenis kelamin, penyakit kronik
yang diderita, IMT, kadar Hb, dan serum iron bila kadar Hb < 12 g/dL.
Hasil.
Didapatkan 55 pasien dengan penyakit kronik. Lima terbanyak yaitu gagal
ginjal kronik, DM tipe 2, tuberkulosis(paru dan tulang), gagal jantung
kongestif, dan sirosis hepatis. Dua puluh tujuh orang (49,1%) dengan kadar Hb
dibawah normal. Dua puluh orang (74,1%) dengan kadar serum iron di bawah
normal. Dari 20 subjek dengan nilai SI dibawah normal, 19 subjek (95%) dengan
riwayat perdarahan dan 1 subjek (5%) tanpa riwayat perdarahan. Dari 7 subjek
(25,9%) dengan SI normal, 6 (85,7%) dengan diagnosa gagal ginjal kronik dan 1
(14,3%) dengan diagnosa Tb paru.
Kesimpulan.
Proporsi anemia pada penyakit kronik sebanyak 27 subjek dari 55 subjek.
Profil anemia adalah karena kekurangan besi akibat riwayat perdarahan kronik
(95%). Pada anemia dengan SI normal 85,7% disebabkan oleh gagal ginjal kronik.
Keywords.
Penyakit kronik,
anemia, serum iron
Abstract
Background. On chronic diseases treatment,
anemia is considered as one of its co-morbid. In order to achieve better
therapeutic result, we need to find out what is the cause of the anemia. Aim of
this study was to find out the characteristic, proportion, and profile of
anemia on hospitalized patient with chronic diseases.
Method. All patients hospitalized on 6th
floor and Intermediate Ward in Koja Hospital during 9th November –
27th December was evaluated. Inclusion criterion are all patients
with chronic diseases, without exception. Exclusion criterions are patients
that cannot speak Indonesian language, unconscious, and not cooperative. Age,
gender, chronic diseases, BMI, hemoglobin (Hb), and serum iron (only if Hb <
12g/dL) score were assessed.
Result. There were 55 patients with
chronic diseases fit the criteria. The top 5 diagnosis were chronic kidney
disease, type 2 diabetes, tuberculosis, (lung and bone), congestive heart
failure, and liver cirrhosis. There was 27 (49.1%) cases that had Hb level
under the normal limit, as well as 20
patients (74.1%) had serum iron (SI) level less than normal. Nineteen (95%) of
them had history of bleeding. Then, from 7 patients with normal serum iron
level, 6 (85.7%) were diagnosed as chronic kidney disease and 1 (14.3%) as lung
tuberculosis.
Conclusion. The proportion of anemia on
chronic diseases is 27 out of 55 subjects. Anemia with iron deficiency due to
chronic bleeding history was in 95% case. On subjects with normal SI level,
there are 85.7% anemia cases caused by chronic kidney disease.
Keywords.
Chronic
diseases, anemia, serum iron.
Anemia Pada
Penyakit Kronik
Latar Belakang
Penyakit kronik adalah penyakit yang menetap atau
rekuren, biasanya diderita selama 3 bulan atau lebih. Penyakit kronik umumnya
tidak bisa dihindari dengan vaksin atau disembuhkan dengan pengobatan ataupun
hilang sendiri. Faktor resiko terbesar pada penyakit kronik adalah pola hidup
yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, kurang berolahraga, dan kebiasaan
makan yang tidak sehat. Prevalensi penyakit kronik cenderung bertambah seiring
dengan bertambahnya usia penderita.1
Pada negara berkembang jenis-jenis penyakit kronik adalah
penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, penyakit saluran napas kronik,
penyakit ginjal dan tumor/neoplasma. Menurut penelitian WHO tahun 2002,
penyakit kronik adalah penyebab kematian terbesar di Indonesia, mencapai 61%
dengan jumlah sampel 986.000 subjek,
dimulai dari yang terbanyak diderita, yaitu penyakit kardiovaskular (28%),
penyakit kanker (12%), penyakit saluran napas kronik (7%), diabetes mellitus
(3%), dan sisanya (11%) adalah penyakit kronik lain.2
Yang dimaksud dengan anemia adalah suatu kondisi dari
berkurangnya jumlah sel darah merah atau kuantitas dari hemoglobin dalam darah.
Seperti kita ketahui, sel darah merah berguna untuk mengangkut oksigen serta
nutrisi dan menghantarkannya ke seluruh sel-sel tubuh. Bila terjadi anemia, maka
fungsi dari sel darah merah tersebut akan berkurang tergantung dari derajat
anemia yang diderita.1,3
Gejala anemia secara umum dapat
berupa pucat, lemas, mudah lelah, namun pada kasus anemia berat dapat timbul,
nyeri dada, palpitasi, penurunan tekanan darah, sampai sesak nafas. Anemia
penting karena gejala yang ditimbulkan olehnya beragam dan dapat mengancam
nyawa. Pada penanganannya anemia perlu didiagnosa dengan tepat dan mendapatkan
terapi yang baik, sesuai dengan penyebabnya.3,4,5
Sampai saat ini, belum banyak penelitian yang mencakup prevalensi anemia pada pasien
yang dirawat dengan penyakit kronik, baik dari data literatur luar negeri
maupun di dalam negeri. Namun menurut kepustakaan sebagian besar penyebab dari
anemia di seluruh dunia adalah anemia defisiensi besi, mencakup ± 50% dari
seluruh penderita anemia.5
Karena itu
tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana proporsi dan
profil anemia pada pasien yang dirawat dengan penyakit kronik di RSUD Koja
selama 9 November – 27 Desember 2009.
Metoda
Semua pasien
yang dirawat di Ruang Rawat Penyakit
Dalam RSUD Koja
selama 9 November – 27 Desember 2009 dievaluasi. Data diambil secara kros
seksional. Kriteria inklusi: Semua pasien rawat inap dalam periode
waktu 9 November 2009 s/d 27 Desember 2009 dengan penyakit kronik apapun juga. Kriteria eksklusi mencakup
pasien yang tidak bisa berbahasa Indonesia, pasien yang tidak sadar, dan pasien
yang menolak diambil darahnya. Data yang dikumpulkan adalah umur, jenis
kelamin, penyakit kronik yang diderita, IMT, kadar Hb, dan kadar serum iron
bila Hb< 12 g/dL. Data disajikan dalam n (%), semua data numerik yang
terdistribusi normal disajikan dalam mean
(SD) dan jika ada data yang terdistribusi tidak normal, data disajikan
dalam median.
Hasil
Didapatkan
55 pasien, 30 laki-laki, 25 perempuan. 27 (49,1%) kasus dengan Hb dibawah
normal, Dari 27 kasus anemia didapatkan 20 (74,1%) dengan kadar serum iron
dibawah normal (tabel 1).
Tabel 1. Karakteristik dari
pasien rawat inap dengan penyakit kronik (n=
55)
Karakteristik
|
N*
|
%
|
Jenis kelamin
|
|
|
-
Laki-laki
|
30
|
54,5
|
-
Perempuan
|
25
|
45,5
|
Usia
|
|
|
-
<40 tahun
|
14
|
25,5
|
-
40-60 tahun
|
25
|
45,5
|
-
>60 tahun
|
16
|
29,1
|
-
Rata-rata ( mean ±SD )
|
51,4
|
15,5
|
Penyakit kronik (5 terbanyak)
|
|
|
-
GGK
-
DM Tipe 2
-
Tuberkulosis
-
Gagal jantung kongestif
-
Sirosis hepatis
|
14
9
6
3
3
|
25,5
16,4
10,9
5,5
5,5
|
IMT
|
|
|
-
Kurang (< 18,5 kg/m2)
|
15
|
27,3
|
-
Normal (18,5 – 25 kg/m2)
|
34
|
61,8
|
-
Lebih (> 25 kg/m2)
|
6
|
10,9
|
-
Rata-rata ( mean ±SD )
|
20,6
|
3,2
|
Hb
|
|
|
-
Normal
|
28
|
50,9
|
-
Kurang
|
27
|
49,1
|
Serum Iron
|
|
|
-
Normal
|
7
|
25,9
|
-
Kurang
|
20
|
74,1
|
Data disajikan
sebagai n(%) atau mean (SD)
Pada gambar 1 dapat dilihat
hasil kadar Hb pada 55 pasien penyakit kronik rawat inap di RSUD Koja.
Didapatkan 27(49,1%) pasien dengan Hb dibawah normal
No comments:
Post a Comment