Sunday, July 31, 2016

RINGKASAN BIMBINGAN IPD- 13: TERAPI CAIRAN




RINGKASAN BIMBINGAN IPD- 13: TERAPI CAIRAN


Disampaikan oleh: Dr Suzanna Ndraha SpPD KGEH











Diringkas oleh: Nik Nabila














Indikasi pemasangan infus pada pasien adalah untuk tujuan:
1.       Nutrisi
Nutrisi ini perlu diberikan untuk memenuhi kebutuhan manusia yaitu:
a)      Kalori basal         :
Laki-laki:               30 kkal/kgBB
Wanita  :               25 kkal/kgBB
Dalam 3 hari pertama, kita boleh memberikan kalori di bawah kebutuhan. Pada hari pertama diinfus, kalori dapat diberikan ¼ dari kebutuhan total, Pada hari kedua, dapat diberikan ½ dari kebutuhan total dan hari ketiga dapat diberikan 75% dari kebutuhan total kalori. Tetapi, pada hari keempat, seluruh kebutuhan kalori total harus diberikan pada pasien.

b)      Protein                 : 0,8 g/ kgBB
Pada hari pertama pemberian protein dapat ditunda dulu kecuali kalau pasien tersebut malnutrisi atau mengalami hypoalbuminemia. Tetapi pada hari keempat, pemberian harus sesuai kebutuhan total protein.
Untuk memenuhi kebutuhan protein pada pasien yang hypoalbuminemia, harus diberikan cairan protein berkonsentrasi tinggi misalnya Triofusin (1000 cc = 1000 kalori). Pemberian protein konsentrasi tinggi ini mempunyai osmolaritas tinggi sehingga pemberiannya tidak boleh melalui vena perifer tetapi harus melalui vena sentral yaitu dengan pemasangan CVP. Batas osmolaritas cairan yang dapat masuk ke vena perifer adalah < 900 osm.

c)       Elektrolit
a.       Natrium               : 1-2 mEq/ kgBB
b.      Kalium                  : 1 mEq/ kgBB

d)      Cairan                   : 30-50 cc/ kgBB
Elektrolit dan cairan harus diberikan sesuai kebutuhan total sejak dari hari pertama pemberian.

2.       Pemberian obat
Contoh obat yang diberikan melalui infus adalah insulin, KCl, dopamine, dobutamin, aminofilin, antibiotik golongan sefalosporin (selama 1 jam pertama)

3.       Syok hipovolemik

4.       Transfusi
Komponen darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, trombosit dan plasma. Sel darah putih jarang ditransfusi karena bersifat sangat imunogenik.
a)      Sel darah merah
a.       Whole blood : Perdarahan akut
b.      Washed PRC: Incompatible major (AIHA)
c.       PRC biasa: Anemia kronik
d.      Leukocyte depleted : Reaksi imunologik

b)      Trombosit
a.       Trombocyte concentrate
·         Indikasi transfusi trombosit adalah:
-          Gagal sumsum tulang
a.       Target Tr > 20,000 tanpa resiko perdarahan
b.      Target Tr > 50,000 dengan resiko perdarahan
     Reaksi imunologi misalnya penyakit ITP dan DBD bukan merupakan indikasi transfusi trombosit. Tapi, pada DBD trombosit diberikan kalau terjadi perdarahan masif (hematemesis melena) dengan Tr < 100,000. 1 unit TC dapat menaikkan trombosit sebanyak 10,000.
c)       Plasma
a.       FFP: diberikan pada pasien defisiensi faktor koagulasi
b.      Plasma biasa:
  •  tidak ada faktor koagulasi
  • mengandungi albumin
  • berfungsi sebagai koloid tapi jarang diberikan karena sudah ada koloid sintetik.

Contoh kasus:
1.  Seorang laki-laki usia 22 tahun, berat badan 66 kg dengan diagnosis ileus, puasa total. 
Apakah rancangan infus yang diberikan pada pasien ini pada hari pertama?

Jumlah kebutuhan pasien:
Cairan   : 1980 – 3300 cc/hari
Kalori   : 1980 kkal/hari
Protein  : 53 g/hari
Na+       : 66 – 132 mEq/hari
K+         : 66 mEq/hari

1 kolf Triofusin E 1000: 2 kolf Dx 5% : 1 Kalbamin: 1 kolf NaCl 0,9% + KCl 25 % diberi dalam 24 jam

Nama cairan
Jumlah cairan (cc)
Kalori (kkal)
Protein (g)
Natrium (mEq)
Kalium (mEq)
Osmolaritas (osm)
Triofusin E 1000
500
500
-
40
15
1600
Dextrose 5%
1000
200
-
-
-
278
Kalbamin
500
200
50


800
NaCl 0,9 % + KCl 25 %
500
-
-
77
25
300
Jumlah
2500
900
50
117
40
2978

Instruksi infus pasien:
Infus 1 kolf NaCl 0,9 % dengan KCl 25 % 20 tpm
Selanjutnya dibuat 2 cabang infus:
Cabang 1: TFE 1000 : Kalb = 1:1 tiap 8 jam berikutnya
Cabang 2: 2 kolf Dx 5% tiap 8 jam berikutnya

2. Seorang laki-laki usia 23 tahun, berat badan 80 kg dengan keluhan mual muntah, tidak nafsu makan datang ke IGD. Apakah rancangan infus pasien ini saat di IGD?
Jumlah kebutuhan pasien:
Cairan   : 2400 cc/hari
Kalori     : 2000 kkal/hari
Protein : 64 - 80  g/hari
Na+         : 80 - 160 mEq/hari
K+            : 80 mEq/hari

2 kolf RL + 2 KCl 25 % : 2 kolf Dextrose 10% dalam 24 jam

Nama cairan
Jumlah cairan (cc)
Kalori (kkal)
Protein (g)
Natrium (mEq)
Kalium (mEq)
Osmolaritas (osm)
RL 0,9 % + KCl 25 %
1000
-
-
130
50
273
Dextrose 10%
1000
400
-
-
-
506
Jumlah
2000
400
-
117
50
779

Instruksi infus:
Pasien diberikan infus 2 kolf RL + 2 KCl 25 % : 2 kolf Dextrose 10% 24 tpm

·                     Pasien tidak diberikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhannya karena dianggap bahwa pasien masih bisa makan dan minum. Diharapkan sisa cairan dan elektrolit yang tidak tercukupi melalui infus dapat terpenuhi melalui asupan nutrisi peroral.

No comments:

Post a Comment