Monday, December 5, 2016

Bimbingan EKG IPD-15




Bimbingan EKG IPD-15

disampaikan oleh: dr Suzanna Ndraha SpPD KGEH FINASIM

diringkas oleh: Arwi Wijaya


EKG (Elektrokardiogram)




Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistematika pembacaan EKG :
1. Irama
2. Rate
3. Axis
4. Gelombang P
5. Interval PR
6. Kompleks QRS
7. Segmen ST
8. Gelombang T
1. Irama Sinus dan Frekuensi
Hal yang pertama kali harus dilihat dalam membaca ekg adalah irama jantung, apakah irama sinus atau tidak. Irama jantung dikatakan sinus apabila
-          Gelombang P positif di lead II negative di aVR, selalu diikuti gelombang QRS
-          Frekuensi jantung 60-100 kali/menit ( <60 bradikardi; >100 takikardi)
-          PR Interval : 0.12-0.20s dan konstan dari beat to beat
-          Durasi QRS < 0.10s

2. Normal Axis QRS
Dapat dilakukan dengan menghitung jumlah resultan defleksi positif dan negative QRS rata-rata dari lead I (sumbu x) dan lead aVF (sumbu Y). Gambar dibawah menunjukan axis jantung.




3. Gelombang P
-          tinggi < 2,5s dan lebarnya <0.12s
-          paling jelas terlihat pada lead I dan II
-          bentuknya bulat dan tidak tajam
-          jika bentuknya tinggi lancip disebut P Pulmonale didapat pada hipertropy atrial kanan
-          jika gelombang melebar dari ukuran normal dikatakan sebagai P Mitral didapat pada pembesaran atrial kiri


4. PR Interval
PR interval adalah jarak dari awal gelombang P sampai awal komplek QRS. Normalnya 0,12 – 0,20 detik (3 – 5 kotak kecil). Jika memanjang, berarti ada blokade impuls. Misalkan pada pasien aritmia blok AV dan jika memendek didapat pada sindrom WPW

5. Komples QRS
-          lebarnya 0.06-0.12s
-          jika didapat gelombang QRS yang melebar kemungkinan dapat terjadi right or left bundle branch block, ventricular rhythm, hyperkalemia, dll
-          Perhatikan apakah ada Q patologis
-          Ada/tidaknya hipertrofi ventrikel kiri atau kanan





Right bundle branch block 

 

-          Adanya gelombang R' sekunder pada lead prekordial kanan ( V1-2 ) atau kita kenal sebagai gelombang rSR' atau "M" Shaped QRS complex


-          Adanya gelombang S yang lebar dan dalam pada lead lateral ( V5-6, I, aVL )
-          Apabila durasi gelombang QRS > 120 ms atau 3 kotak kecil dikatakan Complete RBBB, sebaliknya dikatakan Incomplete RBBB
-          Abnormalitas sekunder ST/T ( ST depresi atau T inversi ) pada lead prekordial sebelah kanan

Left bundle branch block 

 

-          Gelombang R yang tinggi dan lebar pada lead lateral (V5, V6, I, aVL) yang biasa disertai notching atau membentuk huruf M


  
o   Gelombang S yang lebar dan dalam di lead V1-V3
o   Apabila durasi gelombang QRS > 120 ms atau 3 kotak kecil dikatakan Complete LBBB, sebaliknya dikatakan Incomplete LBBB
o   Abnormalitas ST/T, bisa terdapat ST elevasi di lead prekordial kiri dan T inversi serta ST depresi di lead lateral
o   Tidak terdapat gelombang Q pada lead lateral

Right Ventrikuler Hipertrofi

-          Gelombang R yang Dominan pada V1 dan V2 ( > 7 mm / Rasio gelombang R/S > 1 )
-          Gelombang S yang dalam pada V5 dan V6
-          Pelebaran kompleks QRS ( umumnya < 0.12 s kecuali ada gangguan konduksi )
-          Depresi Segmen ST dan Inversi gelombang T atau biasa dikenal dengan Strain Pattern pada Lead V1, V2 dan II, III, aVF
-          Right Axis Deviation
-          Kadang ditemukan Right Atrial Enlargement dan Right Bundle Branch Block yang inkomplit




Left Ventrikel Hipertrofi
o   Gelombang S  V1/V2 + Gelombang R V5/V6 > 35 mV
o   Gelombang R aVL > 11mV
o   Bila memenuhi salah satu kriteria diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada ekg tersebut terdapat LVH

o   Perhatikan Gelombang R di V5 dan V6 serta S di V1 dan V2.
o   Bila dijumlahkan Gelombang S di V2 dan R di V5 maka hasilnya didapatkan sebesar 35 kotak kecil atau setara dengan 35 mV. 
o   Terdapat juga ST depresi dan Inversi T di Lead V5,V6,I dan aVL yang dinamakan Strain Pattern pada LVH 

6. Segmen ST
-          ST Segmen merupakan Segmen waktu  di antara gelombang QRS dan gelombang T
-          ST Segmen mempresentasikan waktu diantara depolarisasi ventrikel dan repolarisasi ventrikel
-          Segmen ST normalnya Flat, isoelektrik diantara akhir gelombang S ( J Point ) dan awal gelombang T
-          Penyebab kelainan ST Segmen Utama ( Elevasi atau Depresi ) adalah Iskemia dan Infark Miokardium
-          Kelainan Segmen ST :

 
o   ST Elevasi : Merupakan Peningkatan Segmen ST di atas Garis Isoelektrik Baseline yang diukur dari J Point ( Awal dari Akhir kompleks QRS )
o   ST Depresi : Merupakan Penurunan Segmen ST di bawah Garis Isoelektrik Baseline yang diukur dari J Point ( Awal dari Akhir kompleks QRS )





Atrial Fibrilasi



-          Karakteristik EKG untuk Atrial Fibrilasi sebagai berikut :
o   Irregularly Iregular Rhytm atau irama yang irreguler dan sama sekali tidak mempunyai pola 
o   Tidak terdapat gelombang P yang jelas atau yang terlihat merupakan gelombang fibrilasi
o   Gelombang fibrilasi terkadang kasar, terkadang halus dan terkadang juga terlihat mirip seperti gelombang P, hanya saja gelombangnya tidak teratur dan tidak konstan terhadap semua gelombang QRS




7. Gelombang T
o   Positif di semua lead kecuali aVR dan V1
o   Amplitudo umumnya tidak melebihi 2/3 gelombang R atau < 5 mm di limb lead dan < 15 mm di prekordial lead
o   Durasi lihat interval QT
·                     Kelainan Gelombang T : 
-          Gelombang T-Tall atau Peaked T Waves :
o   Hyperacute T waves ( Stadium awal STEMI ) 

T-Tall pada Hiperkalemia


T-Tall pada Hiperakut gelombang T dengan STEMI


·         Gelombang T Inversi :
o   Normal pada Anak-anak
o   Abnormalitas Sekunder dari Bundle branch block dan hipertrofi ventrikel
o   Iskemia dan Infark Miokardium
o   Myoperikarditis
o   Penggunaan Digoxin
o   Penyakit Sistem Saraf Pusat ( perdarahan subarachnoid )

Inversi gelombang T pada Infark Miokard


No comments:

Post a Comment