dipresentasikan dalam acara Simposium RS Tebet
Sabtu 15 Juni 2013
Pembicara:
1. Prof Dr WH Sibuea SpPD :
Tatalaksana Diabetes di Bulan Ramadhan
2. Dr. Suzanna Ndraha SpPD KGEH: Dispepsia dan Puasa Ramadhan
3. Dr. Tumpal Siagian SpS: Strok dan Puasa Ramadhan
4. Dr Tommy Sibuea SpPD: Penyakit Jantung di bulan Ramadhan
Wednesday, July 24, 2013
Friday, May 31, 2013
IPD Koja: SIMPOSIUM AWAM REMATIK, ASAM URAT DAN EFEK SAMPING OBAT
SIMPOSIUM AWAM REMATIK, ASAM URAT DAN EFEK SAMPING OBAT di RSUD Koja, 18 Mei 2013 |
Pembicara ke-1, dr Suzanna Ndraha SpPD KGEH |
![]() |
Gambar 1: Undangan Simposium |
Gambar 3: Pembicara ke-2, dr. Lies Luthariana SpPD |
Gambar 4: Pembicara ke-3, dr Benyamin Tambunan SpPD |
Gambar 5: Pembicara ke-4, dr Suzanna Ndraha SpPD KGEH |
Gambar 6: Peserta yang antusias, mencapai 500 orang lebih |
Gambar 7: Diskusi Panel, menjawab pertanyaan gencar dari peserta |
Wednesday, May 29, 2013
Suzanna Ndraha: Ilustrasi Kasus Pelengkap Kuliah Hepatobilier 22 Juni 2013
Ilustrasi Kasus Pelengkap Kuliah Hepatobilier 22 Juni 2013
Kasus 1
Wanita, 58
tahun datang ke UGD RSUD Koja dengan keluhan perut membesar sejak 1 minggu
SMRS, disertai kembung dan mual. BAB BAK biasa. Riw sakit kuning 3 tahun yl,
beberapa kali kambuh, dokter mengatakan sakit hepatitis B. Pada PF di dapatkan kesadaran
CM, TD 110/70 mmHg, nadi 110/menit, suhu 36, pernafasan 20x/menit, konjungtiva
anemis, sklera ikterik, ada vena kolateral di abdomen, lien SII, pekak
berpindah [+] grade 2, nyeri tekan abdomen [-] palmar eritem (+), flapping
tremor (-). Lab: Hb 10 g/dl, leukosit 2600 /uL, Ht 29 %, Trombosit 48 000/Ul.
Bilirubin total 2,8 mg/dL, direk 1,6 mg/dL. Masa protrombin 14,7 dt (kontrol
11,5 dt, INR 1,6), albumin 2,4 g/dL.
Tetapkan
kriteria Child Pughnya
Jawab: skor
11 ---> Child Pugh C
Kasus 2
Wanita, 58
tahun datang ke UGD RSUD Koja dengan keluhan perut membesar sejak 1 minggu
SMRS, disertai kembung dan mual. BAB BAK biasa. Riw sakit kuning 3 tahun yl,
beberapa kali kambuh, dokter mengatakan sakit hepatitis B. Pada PF di dapatkan
kesadaran CM, TD 110/70 mmHg, nadi 110/menit, suhu 36, pernafasan 20x/menit,
konjungtiva anemis, sklera subikterik, ada vena kolateral di abdomen, lien SII,
pekak berpindah [+], nyeri tekan abdomen [-] palmar eritem (+), flapping tremor
(-). Lab: Hb 10 g/dl, leukosit 2600 /uL, Ht 29 %, Trombosit 48 000/Ul.
Diagnosis?
Sirosis hati ec hepatitis B
Tatalaksana?
DH IV, spironolakton
1x100mg
Lamivudin 1x100 mg bila
HBV-DNA terdeteksi
Kasus 3
Wanita, 58 tahun datang ke UGD RSUD Koja dengan keluhan perut membesar
disertai sesak sejak 1 minggu SMRS. Ada kembung dan mual. Riw sakit kuning 3
tahun yl, dinyatakan hepatitis B.
Pada PF di dapatkan kesadaran CM, TD 110/70 mmHg, nadi 90/menit, suhu 36
°C,
pernafasan 20x/menit, konjungtiva anemis, sklera subikterik, ada vena kolateral
di abdomen, lien SII, pekak berpindah [+], nyeri tekan abdomen [-] palmar
eritem (+), flapping tremor (-).
![]() |
Gambar 1. Inspeksi abdomen |
Lab: Hb 10 g/dl, leukosit 2600 /uL, Ht 29 %,
Trombosit 48 000/Ul.
•
Diagnosis?
1.
Asites masif
2.
Sirosis hati ec hepatitis B
•
Tatalaksana?
1.
DH IV, spironolakton 1x100mg, telbivudin 1x600 mg bila HBV-DNA
terdeteksi
2.
Pungsi asites 5 Liter
3.
Pungsi > 5 L cairan asites harus dilindungi dengan
pemberian albumin. Setiap liter diganti dengan 6-8 g albumin ---> untuk 5L diperlukan 30 - 40 gram
4.
Perlu diberikan 2 vial Albumin 20% 100 cc (=20 gram albumin)
TINDAKAN PUNGSI ASITES
Kasus 4
Wanita, 58 tahun, [BB kering 40 kg] datang ke UGD RSUD Koja dengan
keluhan perut membesar disertai demam sejak 1 minggu SMRS, disertai kembung dan
mual. Riwayat sakit kuning 3 tahun yl, dinyatakan menderita hepatitis B.
Pada PF di dapatkan kesadaran CM, TD 110/70 mmHg, nadi 110/menit, suhu
38,5°C,
pernafasan 20x/menit, konjungtiva anemis, sklera subikterik, ada vena kolateral
di abdomen, lien SII, pekak berpindah [+], nyeri tekan abdomen [+] palmar
eritem (+), flapping tremor (-). Lab: Hb 10 g/dl, leukosit 2600 /uL, Ht 29 %,
Trombosit 48 000/Ul.
Diagnosis?
Peritonitis bakterial
spontan
Sirosis hati ec hepatitis B
Tatalaksana?
DH IV, spironolakton
1x100mg, telbivudin 1x600 mg bila HBV-DNA terdeteksi
Pungsi asites 3 liter untuk diagnostik (analisa cairan
asites dan kultur mo) dan terapeutik
Pencegahan
SHR infus albumin 1.5 g/kg BB (= 60 gr)
dilanjutkan dengan 1 g/kgBB (=40 gr) 2 hari kemudian
Kasus 5
Pria, 58 tahun datang ke UGD RSUD Koja dengan keluhan nyeri perut disertai demam sejak 2
hari SMRS. Perut membesar sejak 1 minggu SMRS, disertai kembung dan mual. BAB
BAK biasa. Riw sakit kuning 3 tahun yl, beberapa kali kambuh, dokter mengatakan
sakit hepatitis B. Pada PF di dapatkan kesadaran apatis, TD 110/70 mmHg, nadi 110/menit, suhu 38, pernafasan
28x/menit, konjungtiva anemis, sklera ikterik, ada vena kolateral di abdomen,
lien SII, pekak berpindah [+], nyeri
tekan seluruh perut [+] nyeri lepas [-] palmar eritem (+), flapping tremor (+). Lab: Hb 10 g/dl,
leukosit 2600 /uL, Ht 29 %, Trombosit 48 000/Ul.
Diagnosis?
- Peritonitis
Bakterial Spontan
- Asites
Masif
- Ensefalopati
hepatik
- Sirosis
Hati ec hepatitis B
Tatalaksana?
1.
Peritonitis Bakterial Spontan
-
Parasentesis
-
Sefotaksim 3 x 2 gr iv 5 hari
2.
Asites Masif
-
Parasentesis
-
Infus albumin 20% 200 cc
-
Spironolakton 1x100mg
3.
Ensefalopati hepatik
-
DH I ---> DH II ---> DH III ---> DH IV
- L-Ornitin L-Aspartat drip iv 20 gram sehari
selama fase akut → oral 3x3 gram untuk maintenance
4.
Sirosis Hati ec Hepatitis B
-
Telbivudin 1x600 mg bila HBV-DNA terdeteksi
Kasus 6
Wanita 40 thn datang ke IGD dengan keluhan nyeri
ulu hati hebat yg menjalar ke pundak
sejak 8 jam smrs. Tiga hr yl nyeri yg sama selama 3 jam. Mata
kuning disangkal. Riw ‘maag’ 2 tahun. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, FP 24/mnt, Nadi 98 x/menit, S36°C. Sklera
tidak ikterik, Murphy sign [-]. Pemeriksaan penunjang: Leukosit
9,3/mm3, SGOT 22 U/L SGPT 23 U/L Bilirubin total 1,7 mg/dl, Bilirubin direk
1,0mg/dl. USG: kesan kolelitiasis multipel
Diagnosis kerja?
è WD. Kolik bilier ec kolelitiasis multipel
Tatalaksana?
1. Atasi nyeri: OAINS
2. Kolesistektomi elektif
Kasus 7
Wanita 40 tahun datang dengan keluhan nyeri di ulu
hati terus menerus sejak 2 minggu, demam tinggi sejak 3 hari. Mual-mual terus-menerus. Mata kuning tidak disadari. Riw ‘maag’ 2 tahun.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, FP 24/mnt, Nadi 98 x/menit, S38,5°C. Sklera
ikterik ringan, Murphy sign [+]. Pemeriksaan penunjang: Leukosit
11,3/mm3, SGOT 207 U/L SGPT 97 U/L Bilirubin total 2,7 mg/dl, Bilirubin direk
1,2mg/dl. USG: kesan kolelitiasis multipel, kolesistitis akuta
Diagnosis kerja?
WD. 1. Kolesistitis akut
WD. 2. Kolelitiasis
multipel
Tatalaksana?
1. Antibiotik
2. Kolesistektomi
Kasus 8
Laki2 52 tahun datang dengan keluhan nyeri RUQ sejak 2 minggu, perut
membesar sejak 1 bulan, riw hepatitis B sejak 10 tahun. Pada PF didapatkan
kesadaran apati, ikterik, hepatomegali 5 jbpx keras berbenjol, asites [+]. Lab
albumin 2,2 g/dl, bilirubin total 4,2 mg/dl, USG didapatkan kesan sirosis hati
dengan SOL lobus kanan ukuran 9cmx6cm.
![]() |
Gambar 2: USG menunjukkan SOL ukuran 9cm x 6cm |
Diagnosis kerja?
- Sirosis hati
- Hepatoma
Stadium menurut Okuda?
---> Tumor
size <50% [-], Asites [+], albumin [+], bilirubin [+] ---> 3+ ---> stage 3
Rencana selanjutnya?
RDx:
CT scan, AFP
RTx:
RFA atau TACE
Sumber kasus: IPD Koja
Suzanna Ndraha: Ilustrasi Kasus Pelengkap Kuliah Hepatobilier 15 Juni 2013 [bagian 2]
Ilustrasi Kasus Pelengkap Kuliah Hepatobilier 15 Juni 2013 [bagian 2]
Kasus 3
Perempuan 19 tahun, mual sejak 3 hari smrs. Satu minggu smrs OS demam ringan selama 3 hari. Satu hari SMRS BAK spt teh pekat. Tiga minggu SMRS OS makan di tempat yang kurang
bersih.
PF : sakit sedang, CM,
tanda vital baik, kulit dan sklera ikterik. Abdomen Hati 1 jbac, 2
jbpx, tajam, rata, nyeri tekan [+], lunak. Tanda Murphy [-] Shiffting dullness [-]
USG: tidak
terlihat pelebaran SE ekstra/intrahepatik.
Lab: Hb:12,5 g/dl; Ht 37%,
trombo 263.000/ul, Leu 6.400/ul. AST 496 u/l; ALT 1200 u/l, bilirubin direk
4,25 mg/dl, indirek 4,1 mg/dl
Diagnosis?
- Klinis + AST 496 u/l; ALT
1200 u/l, bilirubin direk 4,25 mg/dl, indirek 4,1 mg/dl.
MAKA diagnosis = WD
Hepatitis akut
===> Viral?
===> Non-Viral?
KARENA ada riw demam
sebelumnya: WD Hepatitis virus akut
===> Hepatitis Virus A Akut?
===> Hepatitis Virus B Akut?
MAKA: Periksa: IgM anti HAV
, HBsAg dan IgM anti HBc
Kasus 4.
Perempuan 19 tahun, mual sejak 3 hari smrs. Satu minggu smrs OS
demam ringan selama 3 hari. Dua hr smrs kulit mulai gatal2. Satu
hari SMRS BAK spt teh pekat.
Tiga minggu SMRS OS makan di tempat yang kurang bersih.
PF : sakit sedang, CM, tanda vital baik, kulit dan
sklera ikterik. Abdomen Hati 1 jbac, 2
jbpx, tajam, rata, nyeri tekan [+], lunak. Tanda Murphy [-] Shiffting dullness [-]
USG: tidak terlihat pelebaran SE
ekstra/intrahepatik.
Lab: Hb:12,5 g/dl; Ht 37%, trombo 263.000/ul, Leu 6.400/ul. AST 496 u/l;
ALT 1200 u/l, bilirubin direk 16,25 mg/dl, indirek 4,3 mg/dl. Alkali fosfatase
192 u/l (45 – 190 u/L); Gamma GT 154 u/l (6 – 28 mu/mL), ureum kreatinin
normal.
Diagnosis?
- Klinis + AST 496 u/l; ALT
1200 u/l = WD Hepatitis akut
- Bilirubin direk 16,25
mg/dl, indirek 4,3 mg/dl. Alkali fosfatase 122 u/l; Gamma GT 154 u/l, virus
akut tipe kolestasis = WD Hepatitis akut kolestasis
BILA
-
Riw demam sebelumnya: WD Hepatitis virus akut tipe kolestasis à maka: Periksa: IgM anti
HAV , HBsAg dan IgM anti HBc
- Riw minum pil KB sebelumnya: WD Hepatitis imbas obat tipe kolestasis ==> maka: Anamnesis ulang
semua obat penyebab kolestasis hingga 12 bulan kebelakang
-
Bila keduanya negatif, pikirkan DD hepatitis kolestasis lainnya
Kasus 5
Seorang laki-laki, 26 tahun datang tanpa keluhan, membawa hasil
laboratorium. Pasien gagal melamar kerja karena saat tes kesehatan didapatkan
HBsAg positif. Pada pemeriksaan fisik tidak ada kelainan. Laboratorium: SGOT 12
u/L, SGPT 11 u/L. Pasien ingin berobat
agar dapat diterima bekerja.
Diagnosis kerja: Hepatitis B ===> akut atau kronik?
Jawab: KRONIK karena tidak ada keluhan dan SGOT SGPT normal (Diagnosis
pasti: bila 6 bulan kemudian HBsAg tetap positif) ==> aktif atau carrier asymptomatic?
Jawab: Carrier asymptomatic karena SGOT SGPT normal
Terapi interferon/antiviral?
Tidak
Tatalaksana?
-
Diagnostik: Periksa HBeAG, HBV DNA, monitor SGPT/3 bulan
-
Terapi: simtomatik-suportif
Kasus 6
Seorang
laki-laki, 26 tahun datang tanpa keluhan, membawa hasil laboratorium. Pasien
gagal melamar kerja karena saat tes kesehatan didapatkan HBsAg positif. Pada
pemeriksaan fisik tidak ada kelainan. Laboratorium: SGOT 92 u/L, SGPT 110 u/L.
Pasien ingin berobat agar dapat diterima
bekerja.
Diagnosis: Hepatitis B ===> akut atau kronik?
WD Hepatitis Kronik
karena anamnesis tidak ada mual, PF
tidak ikterik
DD Hepatitis akut fase awal
atau akhir
Maka: Periksa IgM anti HBc
-
IgM Anti HBc positif: WD Hepatitis akut
-
IgM Anti HBc negatif: WD Hepatitis kronik
(Diagnosis pasti Hepatitis
Kronik: bila 6 bulan kemudian HBsAg tetap positif)
Terapi interferon/antiviral?
Tergantung HBeAg dan HBV-DNA
Tatalaksana?
-
Diagnostik: Periksa HBeAg dan HBV DNA
-
Terapi: simtomatik-suportif
Kasus 7
Seorang
laki-laki, 26 tahun datang tanpa keluhan, membawa hasil laboratorium. Pasien
gagal melamar kerja karena saat tes kesehatan didapatkan HBsAg positif. Pada
pemeriksaan fisik tidak ada kelainan. Laboratorium: SGOT 92 u/L, SGPT 110 u/L.
Pasien ingin berobat agar dapat diterima
bekerja.
Periksa IgM
anti HBc ===> Hasil: negatif
Diagnosis
kerja: Hepatitis B kronik
àaktif atau carrier
asymptomatic?
Jawab: Hepatitis B kronik aktif,
karena SGOT SGPT tinggi.
Diagnosis pasti Hepatitis B
kronik aktif bila ada hasil HBeAg
-
HBeAg positif, HBV DNA > 2x104 IU/mL, SGPT > 2 kali batas atas normal
-
HBeAg negatif, HBV DNA > 2x103 IU/mL, SGPT > 2 kali batas atas normal
Terapi? Interferon atau antiviral
Tatalaksana:
Peg INF alfa: 180 µg 1x/minggu; 48 minggu .
Selama Th,
SGOT SGPT, HBeAg, HBV-DNA tiap 3 bulan
Sumber kasus: IPD Koja
Suzanna Ndraha: Ilustrasi Kasus Pelengkap Kuliah Hepatobilier 15 Juni 2013 [bagian 1]
Ilustrasi Kasus Pelengkap Kuliah Hepatobilier 15 Juni 2013 [bagian 1]
Kasus 1
Laki-laki
usia 39 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak 1 hari
smrs. Nyeri terutama pada sisi kanan di
bawah dada. Nyeri memburuk saat tidur terlentang dan berkurang bila kaki
ditekuk atau agak membungkuk. Sebelas tahun yl, pernah mengalami benturan keras
pada bagian perut kanan atas. Pemeriksaan Fisik: TB 174 cm, BB 60 kg, TD 100/60
mmHg, FN 86x/menit, suhu 36.5 ⁰C, FP 19x/menit.
Nyeri tekan abdomen kanan atas [+], Murphy sign [-].
![]() |
Gambar 1.1. Inspeksi abdomen |
Hb 11 g/dL, leukosit
7400/uL, tromb 354.000/uL. USG: SOL hipoekoik, berbatas tegas, ukuran 6,6 cm x
5,4 cm, sugestif abses hati.
![]() |
Gambar 1.2. USG Abses hati |
Masalah:
Abses hati
Pengkajian:
1. Abses
hati diduga abses amebik karena usia muda, gizi baik, tidak demam, leukosit
normal
a. DD1.
Abses piogenik
b. DD2.
Hepatoma
2. Rencana
diagnostik: Serologi ameba, pungsi abses untuk mempercepat penyembuhan (ukuran abses
>5cm) dan memastikan diagnosis
3. Rencana
tatalaksana: Inj metronidazol 3x750 mg,
asam mefenamat 3x500mg
Dilakukan pungsi abses
![]() |
Gambar 1.3: hasil pungsi abses: cairan purulen |
Hasil
Pungsi Aspirasi: cairan pus
Diagnosis
pasti:
ABSES
HATI PIOGENIK
Tatalaksana:
Inj
imipenem 3x1 gram sambil menunggu hasil kultur pus
Kasus 2
Laki-laki usia 68 tahun datang dengan
keluhan tidak mau makan 1 minggu smrs, disertai nyeri perut kanan atas sejak 1
hari smrs. Nyeri terutama pada sisi
kanan di bawah dada. Nyeri memburuk saat tidur terlentang dan berkurang bila
kaki ditekuk atau agak membungkuk. PF: TB 164 cm, BB 40 kg, TD : 80/60 mmHg,
FN: 86x/menit, suhu: 37.5 ⁰C,
FP: 22x/menit. Nyeri tekan abdomen kanan atas [+], Murphy sign [-].
![]() |
Gambar 2.1. Inspeksi abdomen |
Hb 11 g/dL,
leukosit 17.400/uL, tromb 354.000/uL. USG: SOL hipoekoik inhomogen batas tidak
teratur, uk 5,7 cm x 6,3cm
![]() |
Gambar 2.2. Hasil USG Abdomen |
Masalah: ABSES HATI
Pengkajian:
Abses hati diduga abses piogenik
karena usia tua, gizi kurang, demam subfebris, leukositosis
DD1. Abses ameba
DD2. Hepatoma
Rencana diagnostik:
-
Serologi
ameba
-
Pungsi
abses karena diduga piogenik
Rencana tatalaksana:
- Inj meropenem 3x1 gram
TINDAKAN PUNGSI
Hasil Pungsi: cairan warna tengguli
Diagnosis pasti:
Diagnosis pasti:
ABSES HATI AMEBA
Tatalaksana: Inj metronidazol 3x750 mg
Sumber kasus: IPD Koja
Subscribe to:
Posts (Atom)