Ilustrasi Kasus Pelengkap Kuliah Hepatobilier 15 Juni 2013 [bagian 2]
Kasus 3
Perempuan 19 tahun, mual sejak 3 hari smrs. Satu minggu smrs OS demam ringan selama 3 hari. Satu hari SMRS BAK spt teh pekat. Tiga minggu SMRS OS makan di tempat yang kurang
bersih.
PF : sakit sedang, CM,
tanda vital baik, kulit dan sklera ikterik. Abdomen Hati 1 jbac, 2
jbpx, tajam, rata, nyeri tekan [+], lunak. Tanda Murphy [-] Shiffting dullness [-]
USG: tidak
terlihat pelebaran SE ekstra/intrahepatik.
Lab: Hb:12,5 g/dl; Ht 37%,
trombo 263.000/ul, Leu 6.400/ul. AST 496 u/l; ALT 1200 u/l, bilirubin direk
4,25 mg/dl, indirek 4,1 mg/dl
Diagnosis?
- Klinis + AST 496 u/l; ALT
1200 u/l, bilirubin direk 4,25 mg/dl, indirek 4,1 mg/dl.
MAKA diagnosis = WD
Hepatitis akut
===> Viral?
===> Non-Viral?
KARENA ada riw demam
sebelumnya: WD Hepatitis virus akut
===> Hepatitis Virus A Akut?
===> Hepatitis Virus B Akut?
MAKA: Periksa: IgM anti HAV
, HBsAg dan IgM anti HBc
Kasus 4.
Perempuan 19 tahun, mual sejak 3 hari smrs. Satu minggu smrs OS
demam ringan selama 3 hari. Dua hr smrs kulit mulai gatal2. Satu
hari SMRS BAK spt teh pekat.
Tiga minggu SMRS OS makan di tempat yang kurang bersih.
PF : sakit sedang, CM, tanda vital baik, kulit dan
sklera ikterik. Abdomen Hati 1 jbac, 2
jbpx, tajam, rata, nyeri tekan [+], lunak. Tanda Murphy [-] Shiffting dullness [-]
USG: tidak terlihat pelebaran SE
ekstra/intrahepatik.
Lab: Hb:12,5 g/dl; Ht 37%, trombo 263.000/ul, Leu 6.400/ul. AST 496 u/l;
ALT 1200 u/l, bilirubin direk 16,25 mg/dl, indirek 4,3 mg/dl. Alkali fosfatase
192 u/l (45 – 190 u/L); Gamma GT 154 u/l (6 – 28 mu/mL), ureum kreatinin
normal.
Diagnosis?
- Klinis + AST 496 u/l; ALT
1200 u/l = WD Hepatitis akut
- Bilirubin direk 16,25
mg/dl, indirek 4,3 mg/dl. Alkali fosfatase 122 u/l; Gamma GT 154 u/l, virus
akut tipe kolestasis = WD Hepatitis akut kolestasis
BILA
-
Riw demam sebelumnya: WD Hepatitis virus akut tipe kolestasis à maka: Periksa: IgM anti
HAV , HBsAg dan IgM anti HBc
- Riw minum pil KB sebelumnya: WD Hepatitis imbas obat tipe kolestasis ==> maka: Anamnesis ulang
semua obat penyebab kolestasis hingga 12 bulan kebelakang
-
Bila keduanya negatif, pikirkan DD hepatitis kolestasis lainnya
Kasus 5
Seorang laki-laki, 26 tahun datang tanpa keluhan, membawa hasil
laboratorium. Pasien gagal melamar kerja karena saat tes kesehatan didapatkan
HBsAg positif. Pada pemeriksaan fisik tidak ada kelainan. Laboratorium: SGOT 12
u/L, SGPT 11 u/L. Pasien ingin berobat
agar dapat diterima bekerja.
Diagnosis kerja: Hepatitis B ===> akut atau kronik?
Jawab: KRONIK karena tidak ada keluhan dan SGOT SGPT normal (Diagnosis
pasti: bila 6 bulan kemudian HBsAg tetap positif) ==> aktif atau carrier asymptomatic?
Jawab: Carrier asymptomatic karena SGOT SGPT normal
Terapi interferon/antiviral?
Tidak
Tatalaksana?
-
Diagnostik: Periksa HBeAG, HBV DNA, monitor SGPT/3 bulan
-
Terapi: simtomatik-suportif
Kasus 6
Seorang
laki-laki, 26 tahun datang tanpa keluhan, membawa hasil laboratorium. Pasien
gagal melamar kerja karena saat tes kesehatan didapatkan HBsAg positif. Pada
pemeriksaan fisik tidak ada kelainan. Laboratorium: SGOT 92 u/L, SGPT 110 u/L.
Pasien ingin berobat agar dapat diterima
bekerja.
Diagnosis: Hepatitis B ===> akut atau kronik?
WD Hepatitis Kronik
karena anamnesis tidak ada mual, PF
tidak ikterik
DD Hepatitis akut fase awal
atau akhir
Maka: Periksa IgM anti HBc
-
IgM Anti HBc positif: WD Hepatitis akut
-
IgM Anti HBc negatif: WD Hepatitis kronik
(Diagnosis pasti Hepatitis
Kronik: bila 6 bulan kemudian HBsAg tetap positif)
Terapi interferon/antiviral?
Tergantung HBeAg dan HBV-DNA
Tatalaksana?
-
Diagnostik: Periksa HBeAg dan HBV DNA
-
Terapi: simtomatik-suportif
Kasus 7
Seorang
laki-laki, 26 tahun datang tanpa keluhan, membawa hasil laboratorium. Pasien
gagal melamar kerja karena saat tes kesehatan didapatkan HBsAg positif. Pada
pemeriksaan fisik tidak ada kelainan. Laboratorium: SGOT 92 u/L, SGPT 110 u/L.
Pasien ingin berobat agar dapat diterima
bekerja.
Periksa IgM
anti HBc ===> Hasil: negatif
Diagnosis
kerja: Hepatitis B kronik
àaktif atau carrier
asymptomatic?
Jawab: Hepatitis B kronik aktif,
karena SGOT SGPT tinggi.
Diagnosis pasti Hepatitis B
kronik aktif bila ada hasil HBeAg
-
HBeAg positif, HBV DNA > 2x104 IU/mL, SGPT > 2 kali batas atas normal
-
HBeAg negatif, HBV DNA > 2x103 IU/mL, SGPT > 2 kali batas atas normal
Terapi? Interferon atau antiviral
Tatalaksana:
Peg INF alfa: 180 µg 1x/minggu; 48 minggu .
Selama Th,
SGOT SGPT, HBeAg, HBV-DNA tiap 3 bulan
Sumber kasus: IPD Koja
No comments:
Post a Comment