Friday, June 17, 2016

RINGKASAN BIMBINGAN IPD-12 : HIPERTENSI




Bimbingan Hipertensi
dr Suzanna Ndaraha Sp.PD, KGEH, FINASIM



Diringkas oleh: Yolanda Inggriani



Klasifikasi Hipertensi yang terbaru yang digunakan saat ini adalah klasifikasi Hipertensi menurut JNC VIII yang dikeluarkan pada tahun 2013. Perbedaan dari klasifikasi menurut JNC VII dan JNC VIII adalah pada target  sasaran tekanan darah. Pada JNC VII target tekanan darah nya adalah 140/90 pada semua usia, sedangkan pada JNC VIII target tekanan darah pada usia < 60 tahun adalah 140/90, dan target tekanan darah pada usia >60 tahun adalah 150/90.
Klasifikasi Hipertensi :
-       Hipertensi Border Line
-       Hipertensi Stage I
-       Hipertensi Stage II
-       Isolated Systolic Hypertension ( tekanan sistolik >140 dengan tekanan diastolic normal <90):
a.    Primer à pada lansia
b.    Sekunder à pada penyakit tertentu
Berdasarkan etiologinya, Hipertensi dibagi menjadi 2, yaitu:
-       Hipertensi primer à merupakan penyakit degenerative, idiopatik (berhubungan dengan usia), terdapat pada 90% kasus, laki-laki lebih banyak dari perempuan
-       Hipertensi sekunder à ada penyebabnya, usia muda, laki-laki lebih banyak dari perempuan
Diagnosa hipertensi primer atau sekunder dapat ditegakkan apabila pasien sudah 2x kunjungan ke dokter dengan tensi > 140/90.
Pada hipertensi sekunder harus dicari tahu dan diobati terlebih dahulu penyakit yang menjadi penyebab hipertensi tersebut. Penyakit yang biasa menjadi penyebab pada hipertensi sekunder adalah Glomerulonefritis, Hipertiroid, Cushing syndrome, Conn disease, stenosis arteri renalis. Pada penyakit hipertensi ini ada beberapa organ yang juga menjadi organ target komplikasi hipertensi, diantaranya adalah:
-       Ginjal à CKD à lemas, sesak, oedem pada tungkai atau wajah
-       Jantung à HHD à CHF à dispneu d’effort, JVP meningkat, ortopneu, oedem tungkai
-       Mata à Retinopati Hipertensi à gangguan penglihatan
-       Otak à Stroke Hemoragik (sakit kepala hebat, penurunan kesadaran) dan Stroke Non hemoragik (lumpuh sebelah, bicara pelo)
Biasanya pasien mengeluhkan sakit kepala dan menganggap sakit kepala nya merupakan salah satu manifestasi klinis dari Hipertensi. Pada dasarnya sakit kepala yang dirasakan pasien bukan merupakan sebuah gejala yang dirasa saat hipertensi melainkan sakit kepala yang dirasa merupakan Tension Type Headache.
Krisis Hipertensi
-       Hipertensi Emergensi (HE) à sudah mengenai target organ
-       Hipertensi Urgensi (HU) à belum mengenai target organ
Pada Hipertensi Emergensi target tatalaksananya adalah penurunan nilai MAP 20-25% dalam 1 jam, sedangkan pada Hipertensi Urgensi penurunan nilai MAP dalam 24 jam.



First Line : ACE inhibitor, ARB, CCB, Diuretik
Stage I à 1 obat
Stage II à 2 obat
Nb: ACE inhibitor dan ARB tidak boleh diberikan bersamaan karena mempunyai kegunaan yang sama.

Contoh Kasus:
            Seorang laki-laki datang ke poliklinik penyakit dalam hanya untuk konsultasi. Tidak ada riwayat Hipertensi sebelumnya ataupun riwayat penyakit lain. Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan tensi saat itu 160/100. WD? Tatalaksana?
-    WD : Hipertensi Reaktif ( Tekanan darah temporer saat itu saja) tidak diberikan terapi. Namun bila dalam kunjungan berikutnya TD tetap tinggi maka Diagnosis Pasti: Hipertensi stadium 2








No comments:

Post a Comment