Wednesday, June 15, 2016

RINGKASAN BIMBINGAN IPD12- TERAPI CAIRAN



RINGKASAN BIMBINGAN IPD12- TERAPI CAIRAN

Terapi cairan merupakan suatu upaya penggantian cairan tubuh yang hilang. Penggantian cairan tubuh yang hilang dapat dilakukan dengan pemasangan infus. Alasan dilakukannya pemasangan infus, yaitu:

1.    Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik bisa disebabkan karena adanya perdarahan atau diare, dan ditandai dengan adanya akral dingin, takikardi, dan hipotensi. Pada syok hipovolemik biasanya diberikan cairan kristaloid (Nacl, RL, Asering) atau cairan koloid. Jika syok disebabkan karena perdarahan (>20%), maka syok dapat ditangani dengan pemberian infus NaCl terlebih dahulu sebelum dilakukan pemberian tranfusi.

2.    Drip Obat
Pemberian drip obat yang paling sering yaitu drip kalium. Kalium tidak boleh diberikan bolus, karena dapat menyebabkan cardiac arrest. Kalium sebelumnya harus dicampur terlebih dahulu dengan NaCl, RL, atau asering. D5 tidak dianjurkan dicampurkan dengan kalium, kecuali pada keadaan hiponatremi. Hal tersebut disebabkan karena larutan D5 dapat merangsang peningkatan sekresi insulin yang dapat menyebabkan pemasukan kalium kedalam sel, sehingga kadar kalium dalam vaskuler tetap rendah.

Selain kalium, obat drip lain, yaitu biknat. Sama halnya dengan pemberian kalium, pemberian biknat harus diencerkan terlebih dahulu karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit jika tanpa pengenceran. Biknat biasanya dicampurkan dengan larutan D5, dan tidak dianjurkan diberikan dengan NaCl atau larutan elektrolit lain, karena elektrolit tersebut dapat berinteraksi dengan biknat, sehingga dapat menyebabkan pengendapan garam.

Biknat biasanya diberikan seluruhnya sesuai dengan hasil koreksi rumus biknat pada pasien CKD, sedangkan pada pasien intoksikasi alkohol dan hipoksia, hasil perhitungan koreksi biknat hanya diberikan setengahnya, dan pada pasien KAD biasanya tidak perlu dilakukan koreksi biknat.    
      
3.    Pemberian Nutrisi
Pemberian cairan infus dapat bertujuan untuk memberikan nutrisi pada pasien. Nutrisi yang diberikan dapat berupa partial parenteral nutrition dan total parenteral nutrition. Total parenteral nutrition biasnaya diberikan pada pasien ileus atau pasien pankreatitis. Kebutuhan nutrisi yang diperlukan, berupa cairan (30-50ml/KgBB), elektrolit (Na= 2mEq/KgBB, K= 1mEq/KgBB), protein (0,8 gr/KgBB), dan kalori (Lk= 30kal/KgBB, Pr= 25kal/KgBB).

4.    Tranfusi
Sebelum dilakukan tranfusi, biasanya diberikan larutan NaCl fisiologik terlebih dahulu sebagai persiapan tranfusi.


Bimbingan kepaniteraan dr Suzanna Ndraha


           Diringkas oleh: Putri Handayani






No comments:

Post a Comment