Thursday, May 31, 2018

VIDEO AJAR PRESENTASI KASUS


VIDEO AJAR PRESENTASI KASUS 

https://www.youtube.com/watch?v=7bkAj13reI0&t=16s

Setelah mempelajari video ini, maka saya mendapatkan bahwa....

  1. Stefania Marlina Cono: Dari video ini saya dapat belajar bagaimana cara mempresentasikan kasus baik dengan pomr dan tradisional dan mengetahui bahwa keluhan utama akan menjadi diagnosis utama dari pasien. Dari kasus yang dibahas dari video yaitu dispepsia saya mendapat ilmu  bahwa apabila pada dispepsia ditemukan tanda alarm maka langsung diinvestigasi tanpa harus melakukan terapi empiris dan lama terapi empiris adalah 2 minggu. 
  2. Nadia Syahirah: Saya jadi tahu Setiap diagnosis yang kita lakukan harus dibayangi dengan penyebabnya dan efeknya. Terutama WD dan DD, dan terapi harus sesuai dengan diagnosis (keluhan utama adalah diagnosis utama)
  3. Wiyogo: saya baru tahu kalau terapi empiris dyspepsia tanpa tanda alarm selama 2 minggu  dan saya baru tahu kalau cara penulisan tradisional tidak ada penulisan SOAP..
  4. Dian Priscilla Rantetoding: Saya baru tahu bahwa keluhan utama itu yang akan menjadi diagnosis utama penyakit. Dan  jika membaca dengan baik buku ajar maka nantinya presentasi kasus bisa dilakukan dengan baik
  5. Stellon Salim: Saya baru tahu keluhan utama itu yang akan menjadi diagnosis utama penyakit. Dan jika membaca dengan baik buku ajar maka nantinya presentasi kasus bisa dilakukan dengan baik
  6. Nur Amira: Saya baru tahu bahwa terapi harus selalu sesuai WD. Saya juga baru tahu bahwa terapi empiris tidak boleh diberikan jika tidak ada tanda alarm.
  7. Nur Ayuni: Saya baru tahu bahwa untuk presentasi kasus, pemeriksaan penunjang pada data dasar hanya yang sudah ada saat anamnesis dan pemeriksaan fisik.
  8. Raymond Gun: Saya baru mengetahui perbedaan antara status POMR, tradisional, dan tradisional modifikasi
  9. Marliani Hanifah Mahmud : Saya baru tahu cara meletakkan diagnose kerja dan diagnose banding dan terapi yang diberikan pada kasus IPD. 
  10. Jean Nadya Pracitaningrum : “belum ada komentar”

No comments:

Post a Comment