Sunday, May 5, 2013

Suzanna Ndraha: Ilustrasi Kasus Pelengkap Kuliah Gastroenterologi 11 Mei 2013




Ilustrasi Kasus Pelengkap Kuliah Gastroenterologi 11 Mei 2013

Kasus 1. Diare Akut
Wanita 49 tahun TB 155 cm BB 45 kg datang dengan diare >20 kali, air saja, tanpa darah, disertai muntah-muntah,  tanpa nyeri perut, tanpa demam. Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum sakit berat, apati, TD 85/50 mmHg, FN 115/menit, FN 28/menit, turgor menurun, akral dingin.
Apa diagnosis kerja pasien ini?
Berapa kebutuhan cairan untuk rehidrasi menurut metode Daldiyono?
Berapa kebutuhan cairan untuk maintenance?
Jelaskan penatalaksanaan selengkapnya

Kasus 2. IBD
Laki-laki 66 tahun datang dengan nyeri perut sejak 1 tahun hilang timbul, terakhir kambuh 1 minggu yl. Kadang2 diare berdarah. PF nyeri tekan abdomen kuadran kiri bawah. Laboratorium Hb 10 g/dL, leu 11.100/uL, lain2 dbn.
Feses lengkap: darah +, lendir+
Kolonoskopi:

Gambar 1. Lesi ulserativa, edematous, sepanjang rektosigmoid


Pertanyaan:
Diagnosis?
Tata Laksana?

Kasus 3. Kolitis infektif
Laki-laki 36 tahun datang dengan nyeri perut sejak 1 tahun hilang timbul, terakhir kambuh 1 minggu yl. Kadang2 diare berdarah. PF nyeri tekan abdomen kuadran kiri bawah. Laboratorium Hb 10 g/dL, leukosit 11.100/uL, lain2 dbn.
Feses lengkap: bakteri +2, E coli [+], jamur [+] darah +, lendir +
Diagnosis?


Kasus 4. Karsinoma Kolon
Laki-laki 68 tahun datang dengan nyeri perut sejak 1 tahun hilang timbul, terakhir kambuh 1 minggu yl. BAB sering tidak lancar, kadang2 diare berdarah. PF nyeri tekan abdomen kuadran kiri bawah. Laboratorium Hb 10 g/dL, leu 11.100/uL, lain2 dbn.
Feses lengkap: darah +, lendir+
Kolonoskopi:

Gambar 2. Massa berbenjol-benjol batas tidak tegas dan rapuh, di sigmoid distal

Pertanyaan:
Diagnosis?
Tata Laksana?









Kasus 5. IBS
Pasien wanita 36 tahun datang dengan keluhan utama diare yang bertambah berat sejak 1 hari smrs. Sejak setahun smrs OS sering diare pada pagi hari disertai nyeri di daerah perut yang tidak menentu, berpindah – pindah, jangka waktunya sebentar, dan setelah BAB dirasa lebih baik. Satu hari SMRS, diare semakin sering, nyeri di perut, dan ditambah dengan mual dan muntah. Muntah sebanyak ± 5 kali dengan isinya cairan tidak menyemprot. Karena makin memberat pasien dibawa ke IGD. Pada pemeriksaan jasmani TB 165cm, BB 42kg. TD 90/60 mmHg, nadi 100x/menit, nafas 18x/menit, suhu 35,6 0 C. Abdomen supel, nyeri tekan (+) ringan di epigastrium.
Pertanyaan:
Diagnosis?
Tata Laksana?

Kasus 6. Divertikel
Laki-laki 58 tahun datang dengan nyeri perut sejak 1 tahun hilang timbul, terakhir kambuh 1 minggu yl. BAB sering tidak lancar, kadang2 diare berdarah. PF nyeri tekan abdomen kuadran kiri bawah  Laboratorium Hb 10 g/dL, leu 11.100/uL, lain2 dbn.
Feses lengkap: darah +, lendir+
Kolonoskopi [dilakukan setelah keadaan akut teratasi]:

Gambar 3. Divertikel multipel di sigmoid

Pertanyaan:
Diagnosis?
Tata Laksana?








Kasus 7. Pankreatitis Akut [1]
Wanita 40 tahun datang dengan keluhan nyeri di ulu hati terus menerus, seperti ditusuk-tusuk yang menjalar ke seluruh bagian perut. Mual terus-menerus. OS diketahui menderita batu empedu sejak 6 bulan yang lalu, namun menolak operasi.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/70 mmHg,   FP 24/mnt,    Nadi  98 x/menit, S36°C. Sklera ikterik ringan, ada nyeri tekan ringan di epigastrium.
Pemeriksaan penunjang: Leukosit 11,3/mm3 SGOT 207 U/L ( N : 0-31 ) SGPT 97 U/L Bilirubin total 2,7 mg/dl, Bilirubin direk 1,2mg/dl ( N : < 0,3 ) Amilase 1671 U/L ( N : 30 -110 ) Lipase 6936 U/L ( N : 23-300)
USG: kolelitiasis multipel
Diagnosis?
Tatalaksana?

Kasus 8. Pankreatitis Akut [2]
Wanita, 50 tahun, 50 kg, normoweight, gizi baik, tidak demam, dirawat di lt VIa RSUD Koja dengan WD/ pankreatitis akut. Lab: Leukosit 26.000/mL, GDs 270 mg%,  AGD dalam batas normal,  SGOT 190 U/L, SGPT 210 UI/L
Pertanyaan: Bagaimanakah prognosisnya menurut Ranson

Sumber kasus: IPD Koja


No comments:

Post a Comment