Ilustrasi Kasus Pelengkap Kuliah Gastroenterologi 11
Mei 2013
Kasus 1. Diare Akut
Wanita 49 tahun TB 155 cm BB 45
kg datang dengan diare >20 kali, air saja, tanpa darah, disertai
muntah-muntah, tanpa nyeri perut, tanpa
demam. Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum sakit berat, apati, TD
85/50 mmHg, FN 115/menit, FN 28/menit, turgor menurun, akral dingin.
Apa diagnosis kerja pasien ini?
Berapa kebutuhan cairan untuk
rehidrasi menurut metode Daldiyono?
Berapa kebutuhan cairan untuk maintenance?
Jelaskan penatalaksanaan
selengkapnya
Kasus 2. IBD
Laki-laki 66 tahun datang dengan
nyeri perut sejak 1 tahun hilang timbul, terakhir kambuh 1 minggu yl. Kadang2
diare berdarah. PF nyeri tekan abdomen kuadran kiri bawah. Laboratorium Hb 10
g/dL, leu 11.100/uL, lain2 dbn.
Feses lengkap: darah +, lendir+
Kolonoskopi:
Gambar 1. Lesi ulserativa, edematous, sepanjang rektosigmoid |
Pertanyaan:
Diagnosis?
Tata Laksana?
Kasus 3. Kolitis infektif
Laki-laki 36 tahun datang dengan
nyeri perut sejak 1 tahun hilang timbul, terakhir kambuh 1 minggu yl. Kadang2
diare berdarah. PF nyeri tekan abdomen kuadran kiri bawah. Laboratorium Hb 10
g/dL, leukosit 11.100/uL, lain2 dbn.
Feses lengkap: bakteri +2, E coli
[+], jamur [+] darah +, lendir +
Diagnosis?
Kasus 4. Karsinoma Kolon
Laki-laki 68 tahun datang dengan
nyeri perut sejak 1 tahun hilang timbul, terakhir kambuh 1 minggu yl. BAB
sering tidak lancar, kadang2 diare berdarah. PF nyeri tekan abdomen kuadran kiri
bawah. Laboratorium Hb 10 g/dL, leu 11.100/uL, lain2 dbn.
Feses lengkap: darah +, lendir+
Kolonoskopi:
Gambar 2. Massa berbenjol-benjol batas tidak tegas dan rapuh, di sigmoid distal |
Pertanyaan:
Diagnosis?
Tata Laksana?
Kasus 5. IBS
Pasien wanita 36 tahun datang
dengan keluhan utama diare yang bertambah berat sejak 1 hari smrs. Sejak
setahun smrs OS sering diare pada pagi hari disertai nyeri di daerah perut yang
tidak menentu, berpindah – pindah, jangka waktunya sebentar, dan setelah BAB
dirasa lebih baik. Satu hari SMRS, diare semakin sering, nyeri di perut, dan
ditambah dengan mual dan muntah. Muntah sebanyak ± 5 kali dengan isinya cairan
tidak menyemprot. Karena makin memberat pasien dibawa ke IGD. Pada pemeriksaan
jasmani TB 165cm, BB 42kg. TD 90/60 mmHg, nadi 100x/menit, nafas
18x/menit, suhu 35,6 0 C. Abdomen supel, nyeri tekan (+)
ringan di epigastrium.
Pertanyaan:
Diagnosis?
Tata Laksana?
Kasus 6. Divertikel
Laki-laki 58 tahun datang dengan
nyeri perut sejak 1 tahun hilang timbul, terakhir kambuh 1 minggu yl. BAB
sering tidak lancar, kadang2 diare berdarah. PF nyeri tekan abdomen kuadran kiri bawah Laboratorium
Hb 10 g/dL, leu 11.100/uL, lain2 dbn.
Feses lengkap: darah +, lendir+
Kolonoskopi [dilakukan setelah
keadaan akut teratasi]:
Gambar 3. Divertikel multipel di sigmoid |
Pertanyaan:
Diagnosis?
Tata Laksana?
Kasus 7. Pankreatitis Akut [1]
Wanita 40 tahun
datang dengan keluhan nyeri di ulu hati terus menerus, seperti ditusuk-tusuk yang menjalar ke seluruh bagian
perut. Mual terus-menerus. OS diketahui menderita batu empedu sejak 6 bulan
yang lalu, namun menolak operasi.
Pada pemeriksaan
fisik didapatkan TD 110/70 mmHg, FP 24/mnt,
Nadi 98 x/menit, S36°C.
Sklera ikterik
ringan, ada nyeri tekan ringan di epigastrium.
Pemeriksaan
penunjang: Leukosit
11,3/mm3 SGOT 207 U/L ( N : 0-31 ) SGPT 97 U/L Bilirubin total 2,7 mg/dl,
Bilirubin direk 1,2mg/dl ( N : < 0,3 ) Amilase 1671 U/L ( N : 30 -110 )
Lipase 6936 U/L ( N : 23-300)
USG: kolelitiasis
multipel
Diagnosis?
Tatalaksana?
Kasus 8. Pankreatitis Akut [2]
Wanita, 50 tahun, 50 kg, normoweight, gizi baik,
tidak demam, dirawat di lt VIa RSUD Koja dengan WD/ pankreatitis akut. Lab:
Leukosit 26.000/mL, GDs 270 mg%, AGD
dalam batas normal, SGOT 190 U/L, SGPT
210 UI/L
Pertanyaan: Bagaimanakah prognosisnya menurut Ranson
Sumber kasus: IPD Koja
No comments:
Post a Comment