BAB V
HASIL
Selama
kurun waktu 5 bulan, Februari 2013 hingga Juni 2013, didapatkan 24 pasien
sirosis hati yang memenuhi kriteria inklusi, 15 laki-laki dan 9 perempuan. Usia
rata-rata 51,5 tahun, dengan rentang usia antara 27-70 tahun, terbanyak pada
40-60 tahun. Hasil
pemeriksaan status gizi sebagian besar normal (62,5%), sisanya malnutrisi
ringan (37,5%). Sebagian besar Child Pugh B (66,7%), sisanya Child Pugh C
(25%). Hasil tes toleransi glukosa normal pada 29%, toleransi glukosa terganggu
(TGT) 25% dan DM tipe sirosis 46%. Karakteristik keseluruhan dari subyek
penelitian dapat dilihat di tabel 4.
Tabel 4. Karakteristik
24 Subyek
Penelitian
Karakteristik
|
Frekuensi (n)
|
Persentase (%)
|
||||
Jenis
kelamin
|
||||||
a. Laki-laki
|
15
|
62,5
|
||||
b. Perempuan
|
9
|
37,5
|
||||
Usia
|
||||||
a. <40
|
5
|
20,8
|
||||
b. 40-60
|
11
|
45,8
|
||||
c. >60
|
8
|
33,3
|
||||
d. Rata-rata
|
51,5
|
13
|
||||
Lama
Sirosis
|
||||||
a. <1 tahun
|
13
|
54,2
|
||||
b. >1 tahun
|
11
|
45,8
|
||||
Pola
klinis
|
||||||
a. Ikterik
|
6
|
25
|
||||
b. Asites
|
20
|
83,3
|
||||
c. Splenomegali
|
4
|
16,7
|
||||
d. Palmar eritem
|
2
|
8,3
|
||||
e. Caput medusa
|
1
|
4,2
|
||||
f. Melena
|
11
|
45,8
|
||||
g. Hematemesis
|
13
|
54,2
|
||||
h. Ensefalohepatik
|
2
|
8,3
|
||||
Pola Asupan
Gula
|
||||||
a. Tidak pernah
|
2
|
8,3
|
||||
b. Jarang
|
13
|
54,2
|
||||
c. Sering
|
4
|
16,7
|
||||
d. Setiap hari
|
5
|
20,8
|
||||
Kadar insulin
puasa
|
||||||
a.
Rendah (<2.6)
|
4
|
16,7
|
||||
b.
Normal (2.6 – 24.9)
|
17
|
70,8
|
||||
c.
Tinggi (≥24.9)
|
3
|
12.5
|
||||
Rata-rata
|
10,2
|
4,4
|
||||
Hasil tes
toleransi Glukosa
|
||||||
a.
Normal
|
7
|
29
|
||||
b.
TGT
|
6
|
25
|
||||
c.
DM
|
11
|
46
|
||||
Status
nutrisi
|
||||||
IMT
|
||||||
a. Gizi kurang
|
3
|
12,5
|
||||
b. Gizi normal
|
18
|
75
|
||||
c. Gizi lebih
|
2
|
8,3
|
||||
d. Obes
|
1
|
4,2
|
||||
MAMC
|
||||||
a.
Malnutrisi
ringan
|
9
|
37,5
|
||||
b.
Normal
|
15
|
62,5
|
||||
SGA
|
||||||
a. SGA A
|
8
|
33,3
|
||||
b. SGA B
|
8
|
33,3
|
||||
c. SGA C
|
8
|
33,3
|
||||
Klasifikasi
Child Pugh
|
||||||
a. A
|
2
|
8,3
|
||||
b. B
|
16
|
66,7
|
||||
c. C
|
6
|
25
|
||||
Dari 24 pasien yang diperiksa, didapatkan
sebanyak 17 (71%) dari
penderita sirosis hati mengalami gangguan metabolik gula, dan 7 subyek (29%)
mempunyai toleransi gluosa yang normal. Dari 17 orang tersebut, sebanyak 6
subyek (25% dari total subyek, 35% dari 17 subyek) memenuhi kriteria toleransi
glukosa terganggu (TGT) dan DM tipe sirosis sebanyak 11 orang (46% dari total
subyek, 65% dari 17 subyek). Gambar 1
menunjukkan proporsi DM tipe sirosis terhadap seluruh penderita sirosis hati.
Dari 11 subjek yang memenuhi
kriteria DM tipe sirosis, diambil 9 orang untuk lanjut ke tahap 2. Di tahap 2,
kesembilan subyek DM tipe sirosis dibandingkan dengan 9 penderita DM tipe 2
yang sama jenis kelamin dan kisaran usianya tidak lebih dari 5 tahun. Pada
kedua kelompok diambil data glukosa darah puasa (GDP), glukosa darah 2 jam
(GDPP), dan insulin puasa. Adanya resistensi insulin dinilai berdasarkan rasio GDPP/GDP
dan kadar insulin puasa. Gambar 2 menunjukkan rasio GDPP/GDP sedangkan gambar 3
menunjukkan kadar insulin puasa pada kedua kelompok.
Dari hasil pemeriksaan, didapatkan rasio
GDPP/GDP pada pasien DM tipe sirosis sebesar 2±0,5 dan pasien DMT2 sebesar
1,5±0,4
(p=0,01). Rata-rata kadar insulin
puasa pada pasien DM tipe sirosis 10,8±4,2 µIU/mL dan DMT2 9,3±5,3 µIU/mL (p=0,5).
No comments:
Post a Comment