Friday, June 9, 2017

Bimbingan IPD 18 - SOP Terapi Cairan

Bimbingan IPD 18 - SOP Terapi Cairan

Tanggal 30 Mei 2017
Disampaikan oleh:
dr.  Suzanna Ndraha Sp. PD,  KGEH,  FINASIM




Diringkas oleh
Novita Sari



Indikasi terapi cairan

  • Kekurangan cairan atau dehidrasi

Pada pasien diare, muntah,  dan lain - lain
Jenis infus yang dipakai: Ringer Laktat,  Ringer Asering,  dan NaCl

  • Syok

Syok Kardiogenik (pasien decompensatio cordis): cairan sesedikit mungkin yaitu 1 Kolf/24 jam atau 6 tetes/menit

Syok hipovolemik ( pasien luka bakar,  diare,  perdarahan) : cairan diberikan guyur

  • Nutrisi

Kebutuhan kalori:
Laki laki: 30 kcal/kgBB
Perempuan: 25 kcal/kgBB

Kebutuhan protein: 1 - 2 gram/kgBB/hari

Kebutuhan lipid: 25% - 40% dari total kalori yang dibutuhkan

Kebutuhan cairan: 30 cc/kgBB

Kebutuhan Natrium 100mEq,  Kalium 1 mEq/kgBB, Kalsium 10 - 20 mEq/d,  Magnesium 8 - 16 mEq/d, Phosphorus 20 - 40 mmol

Zat nutrisi yang dibutuhkan:
1. Asam Amino
Tidak diberikan 3 hari pertama tidak apa - apa, jika nutrisi pasien cukup

2. Dekstrose
Hari pertama 25% kebutuhan total
Hari kedua 50% kebutuhan total
Hari ketiga 75% kebutuhan total
Hari keempat dan seterusnya 100% kebutuhan total

3. Fat/Lemak
Tidak harus diberikan pada hari pertama

4. Air dan Elektrolit
Harus dicukupi pada hari pertama,  kecuali pada pasien gagal jantung dan gagal ginjal yang anuria

5. Vitamin
Tambahan saja,  tidak wajib

6. Trace elemen
Tambahan saja,  tidak wajib


  • Pemberian Obat

Contoh obat - obatan yang diberikan melalui infus: insulin,  binat,  KCl,  dopamine,  dobutamine,  aminofilin


  • Transfusi

Harus diberikan cairan yang paling fisiologi,  yaitu: NaCl


Terapi Nutrisi Parenteral (TNPE) 

  • Kapan diberikan? 

1. Jika pasien belum stabil,  syok,  dan dehidrasi: tidak boleh TNPE total
2. Asam amino diberikan setelah kebutuhan kalori dicukupi dengan karbohidrat

  • Rute pemberian: akses vena perifer atau vena sentral

1. Vena Perifer
Keuntungan: Pemasangan lebih mudah,  komplikasi mekanis rendah,  mudah terindentifikasi bila flebitis
Kekurangan: Pembuluh darah perifer harus baik

2. Vena Sentral
Keuntungan: Bisa untuk kemasam dengam osmolaritas > 900
Kekurangan: Emboli udara,  pneumotoraks,  trombosis vena sentralis,  dan sepsis


  • Hal yang harus diperhatikan dalam pemberian TNPE:

1. Jika vena perifer perhatikan osmolaritas kemasan, osmolaritas  lebih dari 900 menyebabkan phebitis
2. Gagal jantung / gagal ginjal: hati - hati 'overload'
3. Pada kasus ensefalohepatik,  pilih AARC
4. Hindari energi dari lemak pada kasus hiperlipidemia
5. Kenali karakteristik berbagai kemasan

No comments:

Post a Comment